Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., meresmikan Gedung Serbaguna Saemaul Ponjong di Kabupaten Gunung Kidul bersama Sri Paduka Pakualam X yang hadir mewakili Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X.
“Gedung Serbaguna Saemaul Ponjong merupakan hasil kerja sama tripartit antara UGM, Pemerintah Provinsi Gyeongsangbukdo Korea Selatan, dan Pemerintah Provinsi DIY,” ujar Rektor UGM dalam upacara peresmian, Selasa (17/10).
Panut menjelaskan, kerja sama di antara ketiga pihak terpusat pada upaya pemberdayaan masyarakat dalam berbagai sektor, seperti peternakan, pemberdayaan perempuan, dan bidang-bidang lainnya.
Bangunan Gedung Serbaguna Saemaul Ponjong sendiri dibangun di atas tanah milik Desa Ponjong seluas 600m2 dalam masa pembangunan selama 4,5 bulan dengan prinsip gotong royong atau model Saemaul Undong. Gedung ini didirikan untuk memfasilitasi masyarakat Desa Ponjong dalam mengkoordinasikan potensi yang dimilki, baik SDA maupun SDM.
“Di sekitar gedung serbaguna ada ruangan yang digunakan untuk mengkoordinasi kegiatan masyarakat desa, termasuk untuk pelatihan-pelatihan masyarakat dalam bidang peternakan, pangan, pemberdayaan perempuan dan pengelolaan kemandirian ekonomi,” jelas ketua Pusat Studi Trisakti-Saemaul Undong UGM, Prof. Mukhtasar Syamsuddin.
Kerja sama antara UGM dengan Pemprov Gyeongsangbukdo sendiri, jelas Mukhtasar, telah dimulai sejak penandatanganan MoU pengembangan program Tridharma yang secara langsung berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, oleh Rektor UGM terdahulu Prof. Dwikorita Karnawati dengan Gubernur Gyeongsangbukdo Kim Kwan Young pada 1 September 2015.
“Untuk mendukung kerja sama tersebut, didirikanlah Pusat Studi Trisakti-Saemaul Undong di UGM pada 1 September 2017,” ujarnya.
Pusat Studi Trisakti-Saemaul Undong, Mukhtasar menjelaskan, beranggotakan Fakultas Filsafat, Fisipol, Fakultas Ilmu Budaya, Fakultas Pertanian, serta Fakultas Peternakan. Melalui pusat studi ini, UGM senantiasa berkontribusi dalam bentuk kegiatan penelitian, seminar, workshop, dan pelatihan-pelatihan berbasis konsep gotong royong dan Saemaul Undong yang dapat memperkuat dan mengoptimalkan kerja sama ketiga pihak.
“Semoga kerja sama ketiga pihak ini berdampak secara signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Gunung Kidul secara umum dan Ponjong secara khusus,” imbuhnya. (Humas UGM/Gloria)