Untuk meningkatkan pengamanan wilayah udara nasional, Universitas Gadjah Mada dan TNI Angkatan Udara kerja sama dalam pembuatan radar. Rencananya, sebanyak 12 radar yang diperlukan oleh TNI AU bisa dibuat oleh putra bangsa yang melibatkan peneliti dari UGM. “Sampai saat ini, TNI AU memiliki 20 radar, idealnya 32 radar sehingga tiap hari saya selalu deg-degan,” kata Kepala Staf TNI AU (KSAU), Marsekal TNI Hadi Tjahyanto, usai penandatanganan kesepakatan bersama dengan Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyno, M.Eng., D.Eng., di ruang sidang Grha Sabha Pramana, Senin (7/8). Acara disaksikan oleh Ketua Umum PP Kagama, Ganjar Pranowo, dan Sekjen PP Kagama, Ari Dwipayana
Menurut KSAU, Hadi Tjahyanto, melalui kerja sama dengan UGM berharap penguasaan pengembangan teknologi radar di dalam negeri akan makin berkembang dan lebih maju. Namun begitu, ia berharap mahasiswa dari TNI AU yang tengah menempuh pendidikan S2 dan S3 di UGM juga bisa dilibatkan. “Kami memiliki 13 mahasiwa S2 dan S3 yang kuliah di sini,” katanya.
Dalam kesempatan itu, KSAU juga menginformasikan bahwa seminggu yang lalu TNI AU baru memasang radar pemantau di pantai Congot, Kulon Progo, DIY. Pemasangan radar baru tersebut dilakukan untuk mengganti radar yang yang lama buatan tahun 1962. “Radar yang dipasang ini bisa mengamankan daerah Jogja, Bandung dan Semarang serta mendukung pembangunan bandara Kulonprogo,” terangnya.
Rektor UGM, Prof Panut Mulyono, menyambut baik terlaksananya kerja sama dengan TNI AU dalam bidang pembuatan teknologi radar. Menurut Rektor, UGM selalu mendukung pengembangan alutsista dan pemantauan batas wilayah RI baik dari laut, udara dan darat. “Kita harus memperkuat alutsista kita dengan tidak mengandalkan teknologi dari luar,” ujarnya.
Menurut Rektor, alat militer yang dimiliki TNI AU di bidang radar, monitoring pesawat dan Intelligence harus diperbanyak untuk memperkuat tugas pengamanan udara wilayah NKRI. Dikatakan Rektor, setiap negara maju umumnya memiliki angkatan bersenjata yang kuat, ekonomi yang lebih maju dan penguasaan teknologi yang lebih baik. “Saya kira kerja sama ini bisa meningkatkan kekuatan kita untuk mengamankan negara serta mendorong kemajuan bangsa ini,” pungkasnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson;foto: Firsto)