Universitas Gadjah Mada kembali kehilangan salah satu putra terbaiknya. Prof. Dr. Suwijiyo Pramono, Apt., Guru Besar Fakultas Farmasi, berpulang pada Jumat, (8/7) pada usia 69 tahun 7 bulan di Rumah Sakit JIH Yogyakarta pukul 21.15 WIB. Suwijiyo meninggalkan seorang istri, tiga orang anak, serta tujuh orang cucu.
Jenazah almarhum disemayamkan di Balairung UGM untuk menerima penghormatan terakhir dari para kerabat dan civitas UGM sebelum dimakamkan di Sawitsari pada hari yang sama.
“Atas nama Keluarga Besar Universitas Gadjah Mada kami menyampaikan rasa duka yang mendalam kepada keluarga besar Prof. Dr. Suwijiyo Pramono, DEA., Apt. Semoga almarhum memperoleh tempat yang paling mulia di sisi Tuhan YME, dan keluarga yang ditinggalkan memperoleh ketabahan untuk melanjutkan perjuangan kepemimpinan beliau,” kata Ketua Dewan guru Besar UGM, Prof. Dr. Ir. Mochammad Maksum, M.Sc., dalam sambutannya.
Maksum mengungkapkan bahwa selama masa hidupnya almarhum memiliki kontribusi yang sangat besar bagi Universitas Gadjah Mada khususnya dalam bidang Phytopharmaceutical Technology dan Phytotherapy.
“Almarhum kita kenal sebagai sosok yang tekun dalam mendalami bidang ilmunya. Hal ini dapat kita lihat dari deret panjang publikasi beliau dalam berbagai buku dan jurnal. Tidak hanya memberikan perhatian besar dalam bidang akademik, beliau juga merupakan salah satu putra terbaik UGM,” ucap Maksum.
Suwijiyo atau kerap disapa ‘Pak Pram’ menurut Maksum adalah kolega yang ramah dan santun, sehingga senantiasa memberikan kenyamanan bagi lingkungannya.
“Beliau sungguh merupakan salah satu tokoh UGM yang patut kita teladani,” ujarnya.
Daftar riwayat hidup almarhum Prof. Suwijiyo secara singkat dibacakan oleh Dekan Fakultas Farmasi, Prof. Dr. apt. Satibi, M.Si. Ia mengungkapkan bahwa Suwijiyo lahir di Purworejo, 20 November 1952 dan menjadi dosen di Fakultas Farmasi UGM pada 1 Maret 1977. Almarhum menjadi Guru Besar dalam bidang ilmu Biologi Farmasi terhitung mulai tanggal 1 September 2005.
Almarhum menyampaikan pidato pengukuhan guru besar pada tanggal 27 Maret 2006 dengan judul: “Peningkatan Efektivitas dan Daya Saing Obat Alami Indonesia.” Dalam pidato tersebut almarhum menyampaikan pentingnya sosialiasi tentang penggunaan obat alami yang tepat dengan berdasarkan pendekatan ilmiah. Selain faktor ketepatan penggunaan obat alami, almarhum juga menekankan pentingnya memperhatikan kombinasi efek kandungan kimia dalam obat alami.
Penulis: Desy