Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan debat publik bakal calon Pengganti Antar Waktu anggota Majelis Wali Amanat Unsur Mahasiswa (PAW MWA UM) periode 2022-2023 pada Kamis, (9/6). Debat publik MWA ini berlangsung di Balairung UGM dan disiarkan secara langsung melalui kanal Youtube Universitas Gadjah Mada.
Dr. R. Suharyadi, M.Sc, Direktur Kemahasiswaan UGM, memaparkan laporan singkat kegiatan PAW MWA UM yang diawali dengan pembentukan Panitia Sembilan hingga pemilihan dan penetapan calon. Pembentukan Panitia Sembilan telah dilakukan pada 20 Mei 2022 lalu yang terdiri dari perwakilan Forkom UKM, BEM KM, dan HMP. Panitia ini merupakan panitia pemilihan Anggota MWA UM yang dibentuk oleh Direktorat Kemahasiwaan. Selanjutnya, pendaftaran bakal calon PAW MWA UM dilaksanakan pada 30 Mei – 5 Juni, seleksi administrasi pada 6 Juni, pengumuman bakal calon PAW MWA UM pada 7 Juni, debat publik pada 9 Juni, konsolidasi internal organisasi kemahasiswaan pada 10 – 12 Juni, dan pemilihan dan penetapan calon PAW MWA UM pada 17 Juni.
“Hasil pemilihan akan dikirim ke Senat Akademik pada 17 Juni. Serah terima jabatan anggota MWA UM yang baru dan yang lama tanggalnya akan disesuaikan dengan senat pleno. Saya berharap prosesnya berjalan dengan lancar dan teman-teman bisa memilih bakal calon yang terbaik yang bisa mewakili teman-teman di MWA UGM pada satu tahun kegiatan,” papar Suharyadi.
Bakal calon PAW MWA UM yang telah lolos tes administrasi dan mengikuti debat publik adalah Fajarwaty Kusumawardhani, S.Sos., MPA (Doktor Manajemen Kebijakan Publik), Natalische Ramanda Ricko Aldebarant (Fakultas Hukum), dan Tugus Trisna Triandana Putra (Teknologi Hasil Perikanan). Debat publik ini terdiri dari lima segmen, yaitu pemaran grand design dari bakal calon MWA UM, menjawab pertanyaan dari panelis, menjawab pertanyaan antarbakal calon, menjawab pertanyaan dari audiens yang telah hadir di Balairung UGM, dan closing statement.
Bakal calon nomor urut pertama, Fajarwaty Kusumawardhani, S.Sos., MPA memaparkan bahwa visinya selaras dengan Visi Universitas Gadjah Mada, sedangkan misinya adalah meningkatkan kualitas penjaringan aspirasi mahasiswa yang inklusif, melakukan sosialisasi kebijakan MWA, mendorong terakomodasinya kepentingan mahasiswa dengan membangun kolaborasi di dalam MWA, pemangku kepentingan, dan di lingkungan organisasi mahasiswa. Selanjutnya, menginformasikan secara transparan kegiatan MWA UM, terutama yang terkait langsung dengan mahasiswa, dan menyelanggarakan kaderisasi MWA yang berkelanjutan.
Selanjutnya adalah pemaparan dari bakal calon kedua, Natalische Ramanda Ricko Aldebarant, yang berkonsentrasi pada beberapa isu yaitu Sumbangan Peningkatan Mutu Akademik/SPMA, pendanaan komunitas kreatif dan penelitian, pendanaan UKM, ormada, dan komunitas, Penelusuran Bibit Unggul Berprestasi/PBUB, Sentralisasi Administrasi Sentralisasi Akademik/SASA, dan mengawal Pembangunan Fasilitas Kemahasiswaan/PFK.
Terakhir adalah pemaparan bakal calon nomor urut ketiga, Tugus Trisna Triandana Putra berkaitan dengan visi, misi dan realisasinya.
“Ada beberapa hal yang saya tawarkan, yang terdiri dari menerapkan pola kerja paham-kerjakan-transfer, menyajikan informasi seputar MWA yang berkaitan dengan kesejahteraan mahasiswa, dan MWA UGM yang dekat dengan mahasiswa,” papar Tugus.
Selengkapnya mengenai Debat Publik PAW MWA UGM dapat diakses disini.
Penulis: Desy