Universitas Gadjah Mada bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Badan Intelijen Negara (BIN) menyelenggarakan vaksinasi booster massal untuk masyarakat umum pada 30-31 Maret di Grha Sabha Pramana UGM. Vaksinasi booster ini dilakukan untuk mendukung program pemerintah dalam pemberian vaksin dosis ketiga sebagai upaya memutus rantai penularan covid-19 dan meningkatkan imunitas tubuh melawan virus tersebut.
Ketua Satgas Covid-19 UGM, Dr. dr. Rustamadji, M.Kes., mengatakan pelaksanaan vaksin booster ini menargetkan 3.000 peserta selama dua hari pelaksanaan vaksinasi massal.”Target kita 3.000 peserta dalam dua hari ini,”kata Rustamadji, Rabu (30/3).
Selain masyarakat DIY, peserta vaksin juga berasal dari masyarakat kampus yang belum mendapat suntik vaksin dari daerah asalnya. Tidak heran pada hari pertama, target warga yang disuntik yang seharusnya 1.500 orang meningkat menjadi 2.140 peserta. “Hari ini ada 2.140 peserta yang sudah divaksin booster,”paparnya.
Rustamadji menyebutkan ada beberapa jenis vaksin booster yang diberikan yakni Astrazeneca, Moderna dan Sinopharm. Sedangkan peserta yang diperbolehkan mendapat suntik vaksin adalah usia minimal 18 tahun dan jarak dengan dosis ke 2 adalah 3 bulan. Tidak hanya itu, panitia juga melayani vaksinasi primer baik dosis pertama maupun dosis kedua.
Bagi warga yang belum mendapatkan suntik vaksin booster, Rustamadji menyarankan untuk segera mendatangi dan mendaftar ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan suntik vaksin booster sehingga imunitas tubuh terus meningkat dalam melawan virus covid-19. “Jika tidak ada kendala sebaiknya harus vaksin booster,” ungkapnya.
Penulis :Gusti Grehenson