Indonesia merupakan salah satu negara maritim dan kepulauan yang terbesar di dunia. Meski memiliki sebanyak 17.508 pulau besar dan kecil sepanjang garis pantai 81.000 km, dan memiliki demografi penduduk yang besar lebih dari 220 juta orang, Indonesia masih memerlukan pembenahan di berbagai sektor, terutama yang berkaitan dengan kemaritiman.
Mengingat pentingnya pembenahan di sektor kemaritiman tersebut, Kementerian Koordinator Kemaritiman, Deputi IV IPTEK, SDM dan Budaya Maritim bekerjasama dengan Fakultas Biologi UGM menggelar Forum Group Discussion (FGD) bertema Bertempat Peran Perguruan Tinggi Dalam Mendukung Poros Maritim Dunia Melalui Muatan Kurikulum Kemaritiman”. FGD yang berlangsung di Auditorium Fakultas MIPA UGM, Selasa (22/9), menghadirkan pembicara Deputi IV Bidang IPTEK, SDM, dan Budaya Dr. Ir. Safri Burhanuddin, DEA; Dekan Fakultas Biologi Prof. Dr. Suwarno Hadisusanto; dan tokoh maritime boundaries and law I Made Andi Arsana, Ph. D.
Pada saat diskusi berlangsung, semua peserta diajak secara bersama melihat perkembangan semangat maritim di dunia akademisi perguruan tinggi. Bahwa Perguruan Tinggi telah secara kolektif membangun kesepakatan hal-hal yang bersifat fondasi, seperti permasalahan SDM dan sisi- sisi teknis yang perlu dibangun.
Deputi IV Bidang IPTEK, SDM, dan Budaya Dr. Ir. Safri Burhanuddin, DEA menyatakan bila visi dan misi Kemenko Kemaritiman telah siap menyongsong visi Indonesia sebagai poros maritim dunia. Hal ini ditunjukkan dengan kepedulian dalam membangun SDM maritim. “Kita siap menyongsong Indonesia sebagai poros maritim dunia. Meski begitu, kita perlu bekerja secara kolektif untuk mencapai visi tersebut”, ujar Safri Burhanuddin.
Safri Burhanuddin berharap beberapa hal yang sudah didiskusikan dalam FGD dapat menjadi masukan besar untuk Kemenko Kemaritiman. Selain itu, dengan segera dapat diimplementasikan ke masing-masing satuan kerja pendidikan di Indonesia. “Agenda maritim Nasional milik bersama sebagai poros maritim dunia perlu dikerjakan secara kolektif,” katanya.
Dalam forum urun rembug ini hadir juga peserta delegasi dari masing-masing fakultas di Perguruan Tinggi regional Yogyakarta dan Jawa Tengah, seperti Fakultas Pertanian UGM, Universitas Diponegoro, Pusat Studi, dan NGO yang bergerak pada bidang kemaritiman. (Humas UGM/ Agung)