
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan segera diimplementasikan di penghujung tahun 2015 mendatang. Fenomena ini dapat menjadi peluang sekaligus tantangan bagi masyarakat Indonesia. Karenanya dibutuhkan kesiapan berbagai pihak termasuk pemuda menyambut integrasi ekonomi tersebut.
Dekan FISIPOL UGM, Dr. Erwan Agus Purwanto, M.Si., mengatakan bahwa pemuda berpotensi menjadi salah satu roda penggerak ekonomi nasional dalam menghadapi MEA 2015. Pemuda dapat mendukung kesuksesan MEA melalui kreativitas dan inovasi yang mampu melahirkan sebuah wirausaha yang dapat memberikan manfaat bagi lingkungan sosial atau yang dikenal dengan social enterpreneurship. “Pengembangan potensi pemuda sebagai agen socialpreneur penting dilakukan, karena bisa menjadi solusi permasalahan bangsa,” katanya di University Club UGM, Kamis (17/9) saat jumpa pers penyelenggaraan ASEAN Youngsocialpreneur Program 2015.
Namun demikian, disampaikan Erwan, jiwa wirausaha tidak serta-merta lahir secara alami dalam diri setiap orang. Sehingga tetap diperlukan dukungan dalam berbagai program seperti pelatihan, pendampingan, serta pembinaan dalam upaya menumbuhkembangkan potensi kewirausahaan pemuda. “Dengan kegiatan ini diharapkan dapat menjadi salah satu strategi untuk mengembangkan potensi kewirausahaan dan daya inovasi pemuda di Indonesia dan ASEAN agar lebih siap menghadapi MEA,” paparnya.
Dalam kegiatan ASEAN Youngsocialpreneur Program 2015 ini mahasiswa akan mengikuti workshop kewirausahaan dari berbagai praktisi. Antara lain Jonathan Chang, Direktur Lien Center for Social Innovation, Singapore Management University, Sabrina Moestopo, Founder dan CEO Kakoa Chocolate, Ahmad Yuniarto, CEO PT. Schlumberger Geophysics Indonesia, serta Veronica Colondam CEO Yayasan Cinta Anak Bangsa. Diakhir workshop peserta juga akan melakukan praktik merancang rencana bisnis mereka.
Ditambahkan Project Manager ASEAN Youngsocialpreneur Program 2015, Reza Bayu, dalam kegiatan ini juga akan diselenggarakan Lecture on ASEAN mengangkat tema “The Role of Sociopreneur in Overcoming The Problem of Unemployment in ASEAN. Dalam kuliah umum yang diadakan pada 19 September 2015 di FISIPOL UGM akan menghadirkan Direktur Kerjasama Fungsional ASEAN Kementrian Luar Negeri, J.S. Geogre Lantu.
Disamping workshop dan kuliah umum, lanjut Reza, dalam kegiatan ini juga digelar kompetisi proposal bisnis yang diikuti 60 mahasiswa yang terbagi dalam 20 tim dari lima negara di ASEAN. Kompetisi berlangsung selama dua hari, 18-19 September 2015 di UGM. (Humas UGM/Ika)