Angka prevalensi malaria masih merupakan salah satu kontribusi penyebab kematian ibu dan anak secara tidak langsung di Indonesia. Khususnya di Papua angka prevalensi dan insiden mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Secara nasional, tahun 2011 lalu terjadi penurunan dari 4,68 per 1.000 penduduk menjadi 1,75 per 1.000 penduduk. Namun, angka kejadian malaria tertinggi (63%) terdapat di provinsi NTT, Papua dan Papua Barat.
“Pencegahan dan pengobatan infeksi malaria merupakan prioritas utama. Salah satu pencegahannya dengan mengurangi penularan melalui perlindungan kelompok rentan seperti ibu hamil dan pengetahuan SDM,”papar Ester Rumaseb dalam ujian terbuka program Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran UGM, Senin (31/8).
Dalam kesempatan itu Ester mempertahankan disertasinya berjudul Model Konseling Pencegahan Malaria Dalam Kehamilan di Puskesmas, Kabupaten Jayapura Papua.
Ester mengatakan pencegahan malaria dalam kehamilan di Kabupaten Jayapura tidak lagi menggunakan obat sebagai pencegahan, lebih diutamakan melakukan pencegahan dengan perilaku masyarakat untuk menghindari gigitan nyamuk malaria. Selain itu dapat dilakukan dengan menggunakan kelambu berinsektisida saat tidur malam hari terutama kelompok berisiko, menggunakan pakaian pelindung di saat berada di luar rumah pada malam hari, menggunakan obat anti nyamuk, kebersihan dalam dan halaman rumah dari genangan air.
“Pencegahan malaria dapat dilakukan dengan baik jika petugas kesehatan memberi informasi secara jelas kepada masyarakat,”katanya.
Menurut Ester pelatihan terhadap bidan perlu dilakukan secara berkala karena sangat bermanfaat dan berpengaruh terhadap perubahan pada peningkatan pengetahuan, sikap dan kepatuhan ibu hamil untuk melakukan praktik pencegahan malaria. Materi pelatihan para bidan tentang pencegahan malaria yang terdapat dalam media lembar balik dan metode konseling SATU TUJU. Konseling dilakukan kepada kelompok ibu hamil dengan menggunakan media dan kelompok ibu hamil yang tanpa menggunakan media.
“Konseling yang dilakukan bidan dengan menggunakan media lembar balik dengan metode itu punya pengaruh positif dan hasilnya efektif meningkatkan pengetahuan, sikap dan kepatuhan ibu hamil di Papua untuk melakukan tindakan pencegahan infeksi malaria,”pungkasnya (Humas UGM/Satria)