YOGYAKARTA – Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X melepas ribuan peserta kegiatan Niti Laku di pagelaran keraton Yogyakarta, Minggu (14/12). Peserta yang terdiri keluarga besar Universitas Gadjah Mada beserta alumninya mengikuti kirab perjalanan sejarah pendirian UGM ini dalam rangka menyemarakkan rangkaian kegiatan Dies Natalis Universitas Gadjah Mada yang tanggal 19 Desember ini memasuki usia ke-65. Peserta diajak menapaki sejarah kepindahan kampus UGM dari Keraton Ngayogyakarta ke Bulaksumur dengan berjalan kaki.
Pelepasan peserta niti laku ini ditandai penyerahan bendera UGM oleh Sri Sultan kepada Ketua panitia niti laku Prof. Dr. Ir. Sunjoto, DIP., HE., DEA., yang disaksikan oleh ketua Umum Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada Ganjar Pranowo. Dalam kesempatan itu, Sri Sultan menyampaikan ucapan selamat berserta pesan dan harapannya buat UGM. “Kepada semua peserta, selamat menjalankan niti laku. Buat UGM, selamat ulang tahun, semoga makin berkembang dan bisa memajukan bangsa,” kata Sri Sultan.
Prof. Dr. Ir. Sunjoto, DIP., HE., DEA., mengatakan kegiatan niti laku sudah dilaksanakan di era kepemimpinan Rektor Prof. Koesnadi. Meski awalnya bernama napak tilas, namun kegiatan niti laku ini bertujuan untuk mengenang kembali jasa Sri Sultan HB IX yang menyerahkan sebagian tanahnya untuk bangunan kampus UGM di Bulaksumur. “Terima kasih kepada keraton yang telah memberikan kontribusinya sampai pada saat ini ke UGM,” kata Sunjoto.
Seperti diketahui, pagelaran Keraton pernah menjadi tempat kuliah mahasiswa UGM sebelum berpindah ke Bulaksumur. Sebagai pergurun tinggi baru, empat tahun setelah merdeka, keberadaan UGM mendapat dukungan dari Sri Sultan HB IX. Dukungan ini bukan hanya pada tahun-tahun pertama sejak UGM berdiri pada 19 Desember 1949, namun berlangsung hingga selama sepuluh tahun. Setelah Gedung Pusat UGM diresmikan pada 19 Desember 1959, kegiatan administrasi dan perkuliahan berpindah ke Bulaksumur. (Humas UGM/Gusti Grehenson)