![](https://ugm.ac.id/wp-content/uploads/2014/12/11121414182823171840541602-680x510.jpg)
YOGYAKARTA – Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM menjalin kerjasama dengan Danagung Group dalam pendampingan usaha kecil dan menengah di Daerah Istimewa Yogyakarta. Rencananya, FEB UGM akan menyediakan tenaga pendamping untuk pelaku Usaha mikro yang telah didanai oleh Danagung. “Wilayah kerja Danagung Group kita jadikan sebagai percontohan pengembangan ekonomi kerakyatan di DIY,” kata Prof. Gunawan Sumodiningrat M.Ec., Ph. D. selaku Ketua Dewan Pengurus Dashboard Ekonomika Kerakyatan FEB usai penandatanganan kerjasama di FEB UGM, Jumat (12/12).
Gunawan Sumo, demikian ia akrab disapa, mengatakan kerjasama dengan BPR Danagung ini untuk mendorong lahir pengusaha kecil dan menengah di DIY. “UMKM adalah sektor terbesar perekonomian di DIY,” katanya.
Rachmad Ali, Chairman Danagung Group, mengatakan pelaku usaha mikro di DIY perlu mendapat pendampingan agar bisa tumbuh dan berkembang. Yang dilakukan Danagung, kata Rachmad Ali adalah memberi kredit dengan dana dari masyarakat bukan dari pemerintah. “Jika bank tidak ada yang membantu, kapan ekonomi akan tumbuh,” tambahnya.
Selama 23 tahun Danagung telah membantu masyarakat miskin. Hanya dibekali dengan niat membantu mensejahterakan masyarakat miskin, Danagung telah dipercaya lebih dari 100 ribu nasabah yang 95% berasal dari pelaku ekonomi kecil dan menengah.
Kendati demikian, tambah Ali, nasabah tidak hanya diberi pinjaman tetapi juga diberi motivasi, didampingi, dan diberikan kepercayaan, “Itulah prinsip Danagung,” tuturnya.
Ketua Asosiasi Konsultan Keuangan Mitra Bank (KKMB) DIY Drs. Cahyo Bhinarto,MM, mengatakan pendampingan bagi usaha mikro bisa menjadi terobosan untuk membangun perekonomian suatu daerah. Semakin banyak munculnya kegiatan usaha ekonomi baru diharapkan makin banyak lahirnya calon pengusaha-pengusaha baru. [Humas UGM/Izza]