Mahasiswa UGM yang tergabung dalam grup NextIn Indonesia menghibahkan aplikasi LexiPal ke beberapa institusi pendidikan dan kesehatan. Aplikasi LexiPal adalah aplikasi belajar membaca untuk membantu anak-anak dengan kesulitan belajar membaca dan Disleksia, yaitu salah satu kesulitan belajar spesifik pada area berbahasa yang terjadi pada anak-anak dengan tingkat kecerdasan normal atau di atas rata-rata.
Menurut juru bicara grup, Muhammad Risqi Utama Saputra (S2 Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi) aplikasi ini ditujukan terutama untuk anak-anak dengan umur 5-7 tahun. LexiPal dikembangkan oleh NextIn Indonesia bekerjasama dengan Asosiasi Disleksia Indonesia (ADI), dengan dukungan dari Bank Mandiri.
“Aplikasi yang dikembangkan dibuat tidak monoton dan textbook,”papar Riski, Jumat (5/12).
Risqi menuturkan dalam aplikasi ini dikembangkan 12 konten yang memungkinkan anak lebih tertarik untuk belajar. Ke-12 konten itu meliputi bentuk dan pola, persamaan-perbedaan, ingatan jangka pendek, asosiasi objek, persepsi arah, urutan aktifitas, pemahaman tempat, konsep waktu, ketrampilan sosial, huruf, suku kata dan kata serta kalimat sederhana.
“Masing-masing konten ada tema sendiri yang jumlahnya berbeda-beda,’paparnya.
Ia menambahkan pada bulan Januari 2013, timnya ini mendapatkan juara ke-2 Mandiri Young Technopreneur Award, sehingga mereka berhak mendapatkan project capital dari Bank Mandiri untuk menyempurnakan aplikasi LexiPal dan mengimplementasikannya ke beberapa institusi di Indonesia.
Dengan project capital tersebut, tim NextIn Indonesia melakukan riset yang lebih mendalam tentang Disleksia di kantor pusat Asosiasi Disleksia Indonesia di Bandung. LexiPal kemudian dikembangkan lagi berdasarkan hasil riset tersebut, dikoreksi oleh tim ahli dari Asosiasi Disleksia Indonesia, diujicobakan ke 40 anak Disleksia, hingga akhirnya dinyatakan lulus validasi oleh Asosiasi Disleksia Indonesia.
“Bulan Oktober hingga November 2014, LexiPal juga diimplementasikan dan dihibahkan ke Indigrow Child Development Center (Bandung), SD Pantara (Jakarta), dan Rumah Sakit Melinda 2 (Bandung). Aplikasi ini akan dirilis secara resmi pada akhir Desember 2014 ,”katanya.
Senada dengan itu Ketua Asosiasi Disleksia Indonesia, dr. Kristiantini Dewi, Sp.A, mengatakan bahwa Asosiasi Disleksia Indonesia sangat bangga dan sangat terbantu dengan hadirnya LexiPal sebagai aplikasi game komputer yang berbasis edukasi dan dirancang untuk membantu kegiatan belajar sambil bermain terutama bagi anak-anak Disleksia. Aplikasi ini dibuat berdasarkan riset yang seksama tentang karakteristik belajar anak Disleksia serta telah lulus uji validasi dari tim Asosiasi Disleksia Indonesia.
“LexiPal sungguh merupakan prestasi anak bangsa yang luar biasa karena dibuat oleh anak Indonesia, menggunakan bahasa Indonesia, bukan terjemahan dari aplikasi luar negeri, dengan konsep dari ADI. Aplikasi ini siap diimplementasikan ke institusi-institusi di Indonesia,”tambah Kristiantini.
NextIn Indonesia sendiri didirikan oleh Muhamad Risqi Utama Saputra (S2 Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi), Vina Sectiana Amretadewi (S1 Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi), Taufiq Almasyhur (S1 Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi), dan Mega Aisyah Nirmala (Magister Manajemen UGM) (Humas UGM/Satria)