YOGYAKARTA – Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan Kuliah Daring atau sistem pembelajaran kuliah online yang bisa diakses mahasiswa di luar UGM. Selain UGM, empat perguran tinggi lain yang menerapkan hal serupa adalah UI, ITB, ITS, dan Binus. Adapun di UGM, lima mata kuliah yang sudah ditetapkan sebagai mata kuliah online oleh Kemdikbud, yakni Percakapan Bahasa Arab, Genetika, Mikrobiologi, Teknologi Reproduksi Ternak dan Jaringan Komputer. “Pemberian mata kuliah online di UGM sudah berlangsung dengan melibatkan mahasiswa dari 2 sampai 4 perguruan tinggi lain untuk satu mata kuliah,” kata Dr. Ir. Diah Triwidayati, MP salah satu pengampu mata kuliah daring dari fakultas Peternakan UGM usai mengikuti video telekonferensi dengan Wapres Boediono di Pusat Sistem dan Sumber Daya Informasi (PSDI) UGM, Rabu (15/10). Hadir dalam kesempatan tersebut, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswan UGM, Prof. Iwan Dwi Prahasto dan Kepala PSDI UGM, Widyawan, Ph.D.
Kepada wartawan, Diah menuturkan dirinya saat ini mengampu mata kuliah Teknologi Reproduksi Ternak. Mata kuliah daring yang diajarkannya sudah diikuti mahasiswa dari 3 perguruan tinggi seperti Universitas Syiah Kuala, Universitas Tadulako dan Universitas Jenderal Soedirman. Untuk bisa mengakses dan mengikuti kuliah daring ini, kata Diah, mahasiswa cukup mendaftar di bagian akademik perguruan tinggi masing-masing. Kemudian dari data mahasiswa yang sudah mendaftar tersebut akan dikirim ke Dirjen Dikti untuk divalidasi. “Setelah dinyatakan lengkap dan memenuhi syarat kemudian diberi login untuk mengakses ke dosen pengampu,” kata Diah.
Pembelajaran berbasis online ini kata Diah, memudahkan mahasiswa bisa berkomunikasi dengan dosen secara langsung dengan menggunakan perangkat teknologi komunikasi. Selain memudahkan mahasiswa untuk mengakses berbagai ragam materi pembelajaran, mereka juga bisa mengikuti interaksi pembelajaran baik yang asinkron maupun sinkron dengan memanfaatkan berbagai teknologi yang tersedia.
Wapres Boediono lewat komunikasi video teleconference mengatakan lima perguruan tinggi seperti UGM, UI, ITB, ITS dan Binus diharapkan memperbanyak jumlah mata kuliah online dalam rangka menyebarkan pengetahuan dan teknologi pada mahasiswa perguruan tinggi lain di seluruh Indonesia. “Akses perlu tapi kualitas jangan sampai ditinggalkan. Lima perguruan tinggi ini kita jadikan pilot project untuk pembelajaran online,” paparnya.
Mendikbud, Muhammad Nuh mengatakan pembelajaran kuliah daring dalam rangka meningkatkan akses dan kualitas pengajaran pendidikan tinggi. Untuk tahap awal, kata Nuh, sebanyak 30 mata kuliah dari 5 perguruan tinggi yang diajarkan secara online. Pembelajaran ini diikuti 53 perguruan tinggi dan 2.929 mahasiswa. “Seluruh perangkat regulasi, aturan main dan pengakuan angka kredit sudah diatur dalam permendikbud,” pungkasnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)