Sejumlah perguruan tinggi di Yogyakarta memperkuat kerjasama dengan Yayasan Dana Sejahtera Mandiri (Damandiri) dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya). Melalui kerjasama tersebut diharapkan meningkatkan keberhasilan pelaksaan program untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Hingga kini terdapat lebih dari 3.000 posdaya di wilayah DIY yang berhasil dibentuk UGM. Dalam pelaksanaanya UGM menggandeng 12 perguruan tinggi di DIY sebagai mitra. Antara lain Universitas Janabadra, Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa APMD, Universitas Islam Indonesia, UIN Sunan Kalijaga, Universitas Atmajaya Yogyakarta, UPN Veteran Yogyakarta, Universitas Mercubuana Yogyakarta, Universitas PGRI Yogyakarta, dan Universitas Sanata Dharma.
Wakil Rektor UGM Bidang Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Prof. Dr. Suratman, M.Sc, berharap dengan kerjasama ini tidak hanya sebagai wadah untuk bertukar hasil riset dan pengabdian kepada masyarakat. Lebih dari itu, upaya peningkatan pemberdayaan keluarga ini diharapkan dapat menjadi pusara baru untung membangun masyarakat baru yang lebih maju dan sejahtera.
“Melalui program ini harapannya bisa mengurangi jumlah keluarga miskin serta gelandangan sehingga terwujud masyarakat baru yang lebih sejahtera,” jelasnya, Jum’at, (29/8) saat pelaksanaan penandatanganan kerjasama pelaksanaan KKN posdaya enam perguran tinggi DIY dengan Yayasan Dana Sejahtera Mandiri di University Club UGM.
Enam perguruan tinggi tersebut adalah Universitas Ahmad Dahlan, UPN Veteran Yogyakarta, Universitas Atmajaya Yogyakarta, STPMD APMD Yogyakarta, dan Universitas Mercubuana Yogyakarta. Pada kesempatan itu Suratman juga berharap nantinya program posdaya DIY bisa menjadi percontohan program posdaya Yayasan Damandiri.
“Mari saling bersinergi agar bisa menjadikan Yogyakarta sebagai emas posdaya Indonesia,”ajaknya.
Program kegiatan KKN Posdaya berfokus pada upaya untuk menghapus kemiskinan dan pengangguran pada keluarga pra sejahtera (miskin) di wilayah pedesaan. Setidaknya lebih dari 30 ribu mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi Indonesia telah diterjunkan dalam program pemberdayaan keluarga ini. Program pemberdayaan dilakuan melalui peningkatan sumber daya manusia, dan penciptaan keluarga sejahtera.
Prof. Haryono Suyono, Ketua Yayasan Damandiri menyampaikan program pembentukan posdaya mulanya ditujukan untuk menggalakkan kembali budaya gotong royong di kalangan masyarakat pedesaan. Dengan sistem gotong royong tersebut masyarakat dari keluarga mampu didorong untuk mengangkat kesejahteraan keluarga prasejahtera
“Kalau ruh gotong royongnya agak mundur disegarkan lagi agar keluarga kaya ikut menarik kesejahteraan keluarga msikin,” katanya.
Disebutkan Haryono, kegiatan posdaya diukur dari besarnya tingkat partisipasi masyarakat didalamnya. Ukuran keberhasilan program dilihat dari tingginya partisipasi warga terutama dari keluarga miskin.
“Saat ini ada 35.000 posdaya yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Ada yang bagus, setengah mati, bahkan tinggal nama. Harapannya sinergi dengan perguruan tinggi melalui program KKN tidak hanya berhenti dalam pembentukan posdaya, tetapi mengisi posdaya untuk sepsialisasi,” terangnya. (Humas UGM/Ika)