Sering merasa kesulitan saat membersihkan telinga? Anda tidak usah khawatir, kini membersihkan telinga menjadi lebih mudah dan aman dengan Inearpick buatan mahasiswa Fakultas Teknik UGM.
Berbeda dengan alat pembersih telinga yang ada di pasaran pada umumnya, alat yang dikembangkan oleh Dani Widya Tantri, Mardiyah Rahmah Tanjung, Issara Okvia Dita, Lina Nofita Endriyati E, dan Irawan Yusa Harjanto ini memungkinkan digunakan secara individu tanpa bantuan orang lain. Sementara dalam penggunaan earpick lamp masih membutuhkan bantuan dari orang lain.
“Masih terdapat beberapa kekurangan pada alat pembersih telinga yang sudah ada, misalnya cotton bud berisiko tertinggalnya partikel kapas dalam telinga, sedangkan ear candle dan earpick lamp masih sulit untuk dipakai sendiri tanpa bantuan orang lain,” papar Dani, dalam rilis yang dikirim Senin (18/8).
Inearpick dibuat dari bahan akrilik yang sangat ringan, kuat, dan tahan lama. Didesain sedemikian rupa agar memberikan rasa nyaman dan aman bagi pengguna. Selain itu juga tidak meninggalkan partikel produk di dalam telinga.
Dengan ujung berbentuk lingkaran dengan lubang di tengahnya memudahkan pengguna untuk mengambil kotoran di dalam telinga. Panjang tangkai ujung inearcpick didesain menyesuaikan dengan kedalaman lubang telinga orang dewasa sehingga menghindarkan pengnaan terlalu dalam yang bisa merusak gendang telinga.
“Saat ini produk inearpick baru dikembangkan untuk anak-anak mulai usia 10 tahun, remaja, hingga orang dewasa,” ungkapnya.
Penggunaan Inearpick sangat mudah, cukup dengan mendorong tangkai Inearpick keluar selanjutnya dimasukkan ke dalam telinga. Kemudian tempelkan ujung alat kedinding telinga bagian dalam lalu tarik keluar kotoran telinga.
“Usai digunakan tangkai inearpick dicuci dengan air dan keringkan sebelum disimpan. Produk ini dapat dipakai berulangkali, namun tidak disarankan untuk dipakai bergantian dengan orang lain,” kata Lina Nofita menambahkan.
Saat ini produk Inearpick tersedia dalam dua varian warna yaitu pink dan biru. Sementara inearpick baru dipasarkan di wilayah DIY.
“Target terdekat kami yaitu melakukan perluasan wilayah pemasaran produk ini ke luar Jogja,” tegasnya. (Humas UGM/Ika)