Setelah sukses menggelar lomba dan anugerah seni sastra 2013, tahun ini Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UGM kembali mengadakan kegiatan serupa. Jika sebelumnya hanya ada tiga bidang yang dilombakan kini ditambah menjadi lima, yaitu lomba menulis puisi, lomba menulis cerpen, lomba menulis kritik sastra, lomba fotografi dan lomba pembuatan film pendek.
“Perlombaan juga terbuka bagi warga yang ada di Yogyakarta maupun alumni,” papar Ketua panitia lomba, Dr. Aprinus Salam, kepada wartawan di kampus FIB UGM, Kamis (7/8).
Aprinus Salam menjelaskan kegiatan ini diadakan salah satunya untuk mendongkrak kembali karya sastra yang dihasilkan dari FIB UGM. Aprinus menilai minimnya karya sastra yang dihasilkan khususnya dari FIB UGM dan alumninya disebabkan banyak hal. Selain perhatian negara yang tergolong minim terhadap seni sastra saat ini predikat seniman ataupun sastrawan tidak lagi prestisius.
“Tergantung dari sudut pandang mana kita melihatnya. Tapi banyak hal yang menjadi tantangan bagi pengembangan seni dan sastra,” papar Kepala Pusat Studi Kebudayaan UGM itu.
Meskipun mengalami banyak tantangan Aprinus melihat karya sastra, seperti puisi mampu membawa perubahan bagi sebuah negara. Karya sastra juga menjadi salah satu strategi untuk merubah mental masyarakat pada sebuah bangsa.
Hal senada juga dikemukakan oleh Dekan FIB UGM, Dr. Pujo Semedi Hargo Yuwono, M.A. Pujo mendukung pelaksanaan lomba dan anugerah seni sastra tersebut di tengah-tengah kritikan bahwa FIB UGM, dulu Fakultas Sastra dan Kebudayaan, ternyata tidak banyak menghasilkan sastrawan dan karyanya seperti ketika jaman Umar Kayam.
“Ini sebagai bentuk apresiasi FIB UGM dalam menghasilkan karya-karya sastra seperti cerpen dan puisi,” urai Pujo.
Lomba dan Anugerah Seni Sastra 2014 ini dibuka hingga 10 Oktober 2014. Hadiah yang ditawarkan juara 1 mendapatkan uang tunai Rp 10 juta, juara II Rp. 7,5 juta dan juara III Rp. 5 juta. Naskah pemenang untuk kategori menulis puisi, menulis cerpen, dan menulis kritik sastra beserta sepuluh naskah terbaik pada masing-masing kategori lomba nantinya akan diterbitkan sebagai antologi bersama. Bersamaan dengan pengumuman lomba dan anugerah seni sastra tersebut juga diluncurkan buku antologi puisi dan cerpen pemenang anugerah seni dan sastra tahun lalu berjudul Distopia (puisi) dan Rayuan Pohon Beringin (cerpen). (Humas UGM/Satria)