Sebanyak 24 mahasiswa UGM terpilih menjadi delegasi Indonesia mengikuti program Japan-East Asia Network of Exchange for Students and Youths (Jenesys) di Jepang. Pada tahun ini, kegiatan mengambil dua tema besar yaitu perencanaan kota serta sains dan teknologi.
Selain UGM, kegiatan juga diikuti oleh 241 mahasiswa lainnya dari berbagai perguruan tinggi lain di Indonesia. Beberapa diantaranya Universitas Indonesia, Universitas Padjajaran, Universitas Jendral Soedirman, Universitas Airlangga, Universitas Diponegoro, Universitas Sumatera Utara, Institut Teknologi Bandung, Institut Teknologi Surabaya, dan Institut Pertanian Bogor.
“Ada sekitar 886 peserta dari sejumlah perguruan tinggi Indonesia yang mendaftar dan 241 diantaranya dinyatakan lolos seleksi,” kata Muhammad Faiz Agni, salah satu mahasiswa UGM yang terpilih mengikuti Jenesys 2014 bulan September depan, baru-baru ini.
Faiz menyampaikan dalam kegiatan Jenesys kali ini delegasi Indonesia dibagi menjadi empat kloter keberangkatan. Dua kloter pertama diberangkatkan untuk mengikuti kegiatan di bulan April sebanyak 102 orang dengan 9 diantaranya dari UGM. Selanjutnya pada keberangkatan bulan Juni diikuti 48 orang dengan 4 diantaranya dari UGM. Kemudian pada keberangkatan bulan September diikutiii 91 orang dan 11 diantaranya dari UGM.
Empat mahasiswa UGM yang berangkat pada bulan Juni 2014 adalah Abdul Qoyyim Q, Isnan S, M Reza Adjani, dan Ratih Karmila. Sementara pada bulan September diikuti oleh Afatika Putri, Afrian Fazrin, Daniel Oscal, Fitria Novalita, Fredrick Neo, Ganjar Putro, Imron Rosadi, Muhammad Nabil Satria Faradis, Radita Oktriani, Zulfikar Dinar, dan Muhammad Faiz Aghni.
“Pada kegiatan di bulan April kemarin temanya urban engineering and city planning, sedangkan di bulan Juni dan September kegiatan mengangkat tema ‘science and technology’,” jelas mahasiswa Fakultas Teknik ini.
Dalam program Jenesys bulan Juni dan September 2014 peserta diperkenalkan dengan sejumlah teknologi buatan Jepang dan diajak berkunjung ke berbagai industri. Selain itu, para mahasiswa juga diajak mengunjungi beberapa perguruan tinggi, tempat-tempat bersejarah dan pusat pemerintahan di Jepang.
“Semoga dari kegiatan ini nantinya kami bisa mendapat tambahan ilmu dan pengalaman dan mengaplikasikannya di tanah air,” imbuh Afrian Fazrin. (Humas UGM/Ika)