Tingginya curah hujan di kawasan Pulau Jawa pada periode Desember 2013 hingga Februari 2014 menyebabkan tingginya risiko bencana banjir di berbagai wilayah di Pulau Jawa. Dibanding beberapa dekade sebelumnya, Kabupaten Kudus termasuk wilayah yang mengalami bencana banjir cukup besar.
Bencana banjir yang melanda Kudus kurang lebih selama 3 minggu, sejak akhir Januari 2014 hingga awal Februari 2014 membuat banyak warga Kabupaten Kudus membutuhkan layanan kesehatan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Tim Relawan UGM, khususnya Tim Relawan Fakultas Kedokteran bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Kudus mengadakan pelayanan kesehatan pasca bencana.
Angga Aditya Wirawan, S.Ked, Koordinator Kegiatan Kesehatan mengatakan Tim Relawan UGM mengadakan layanan kesehatan pada masyarakat pascabanjir selama 9 hari, sejak 12 – 20 Februari 2014. Selain di Desa Larikrejo, Kecamatan Undaan, Tim Relawan UGM juga mengadakan layanan kesehatan di Desa Jetis Kapuan dan Dusun Tanggul Angin, Kecamatan Jati serta Desa Temulus, Kecamatan Mejobo.
Tidak kurang 200 warga mendatangi layanan kesehatan gratis di setiap lokasi. Mereka antusias memeriksa kondisi kesehatannya mulai dari bayi, anak-anak, hingga orang dewasa dan lansia.
“Mereka sangat senang dengan adanya layanan kesehatan pascabencana ini. Masyarakat merasa sangat terbantukan dalam menjaga kondisi kesehatannya,” ujar Aditya Wirawan, di FK UGM, Kamis (6/3) menjelaskan.
Dalam melayani kesehatan pascabanjir, kata Aditya, Tim Relawan UGM juga bekerjasama dengan Puskesmas Kecamatan Jati. Secara bersama, mereka membantu pemeriksaan kesehatan yang diadakan di Puskesmas-Puskesmas Pembantu (PusTu) yang berlokasi di setiap desa di Kecamatan Jati.
“Setiap hari dua relawan membantu di PusTu bersama dokter, perawat, bidan dari puskesmas. Meski layanan hanya di jam-jam kerja dari Senin hingga Jum’at, tidak kurang 50 warga memanfaatkan layanan ini setiap harinya untuk berobat,” papar Aditya. (Humas UGM/ Agung)