![](https://ugm.ac.id/wp-content/uploads/2014/02/1302141392273886609649550-653x510.jpg)
YOGYAKARTA – Terkait bencana letusan Gunung Kelud, Jum’at (14/2) UGM melakukan respon cepat. Disaster Response Unit (DERU) UGM bersama beberapa unsur yang berkait dengan kebencanaan di UGM dan relawan mahasiswa dari berbagai fakultas telah mengkoordinasikan langkah-langkah yang akan dilakukan oleh tim UGM. Pembahasan didasarkan pada dua sisi yaitu langkah yang diperlukan diambil oleh DERU di lokasi letusan, dan juga untuk mengatasi debu vulkanik yang menutup kota Yogyakarta yang sudah berpengaruh pada jalannya aktivitas di kota Yogyakarta.
Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UGM Prof. Dr. Suratman, M.Sc menyampaikan bahwa untuk mendapatkan informasi yang lebih detail dalam merancang peranserta civitas akademika UGM dalam mengatasi dampak letusan gunungapi Kelud, Jumat malam UGM menerjunkan tim survei ke Kediri. Tim dipimpin oleh Prof. Dr. Irfan Dwi Priyambodo, Wakil Ketua LPPM bidang Pengabdian kepada Masyarakat; disertai 3 relawan mahasiswa, masing-masing dari Fakultas Kedokteran, Teknik, dan Isipol. “Mereka akan bergabung dengan beberapa dosen UGM yang telah berada di Kediri sejak Kamis (13/2) malam. Tim UGM akan berkoordinasi dengan Kepala Dinas Kesehatan Kab. Kediri dan beberapa pejabat daerah untuk mendiskusikan tanggap bencana yang harus dilakukan,” ujar Suratman.
“Selain melakukan survei, tim ini juga membawa bantuan berupa masker untuk warga di loakasi bencana,” imbuhnya.
Untuk tahap selanjutnya, UGM mempersiapkan kemungkinan akan dilakukan KKN Tanggap Bencana. “Saat ini sudah ada 250 relawan mahasiswa yang siap diberangkatkan ke lokasi bencana untuk melakukan kegiatan pengabdian masyarakat,” ujar Suratman.
Suratman menyatakan sambil menunggu hasil survei beberapa fakultas juga telah melakukan persiapan. Fakultas Kedokteran mempersiapkan tim relawan dokter dan mahasiswa untuk terlibat dalam memberikan pelayanan kesehatan di Kediri. Fakultas Psikologi juga akan memberikan dukungan terhadap layanan konsultasi dan penanganan pengungsi dari sisi psikologis.
“Selain melakukan koordinasi dengan fakultas terkait, dalam kegiatan tanggap bencana Gunung Kelud ini DERU juga bekerjasama dengan Gadjah Mada Health Center, Rumah Sakit Akademik UGM, Pusat Studi Bencana Alam UGM, BNPB, dan Dinas Kesehatan Kediri,” paparnya
Program menghimpun dana bantuan pun terus dilakukan UGM. Suratman menyampaikan bahwa UGM membuka kesempatan bagi masyarakat untuk berbagi dengan para korban bancana. “Masyarakat yang ingin menyalurkan bantuan kepada korban bencana dapat disalurkan melalui UGM, rekening Mandiri a.n. Rektor UGM Bantuan Gempa dengan no. rekening 137.0000.767.778 atau rekening BNI a.n. UGM KPU Rektor, no. rekening 8880101972,” ujarnya.
Kajian juga dilakukan untuk wilayah DIY. Persebaran abu vulkanik yang cukup tebal di wilayah DIY berpotensi menimbulkan dampak negatif terhadap berbagai sektor. Persebaran abu vulkanik dikhawatirkan akan menghambat aspek-aspek produktif berbagai sektor terkait.
Terkait dengan hal ini maka dipandang perlu untuk mengidentifikasi dampak abu vulkanik tersebut terhadap sektor-sektor terkait yang ada di DIY. Identifikasi tersebut khususnya dilakukan terhadap aspek vital seperti sektor kesehatan, transportasi, pendidikan, ekonomi, pertanian dan perikanan, saluran drainase, serta identifikasi dampak pada kawasan cagar budaya.
“Hasil kajian cepat berbagai dampak yang diakibatkan oleh paparan abu vulkanik ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk melakukan response yang tepat oleh sektor terkait,” pungkas Suratman.