![](https://ugm.ac.id/wp-content/uploads/2013/12/18121313873408071232305068-825x365.jpg)
Setidaknya lebih dari 500 peternak dari berbagai daerah di wilayah DIY dan Jawa Tengah mengikuti pelatihan usaha peternakan yang diadakan Fakultas Peternakan UGM, Rabu (18/12). Lima ratus peternak yang hadir berasal dari berbagai kelompok ternak seperti kelompok ternak kambing, kelompok ternak sapi perah, kelompok ternak sapi potong, kelompok ternak cacing, kelompok ternak kelinci, kelompok ternak ikan, kelompok ternak itik, dan kelompok tani lebah.
Pelatihan yang digelar meliputi pembuatan pakan ikan, manajemen reproduksi ruminansia, teknologi pengolahan pakan ruminansia, agrobisnis aneka ternak unggas, agrobisnis ternak lebah. Selain itu juga dilakukan pelatihan untuk pengolahan limbah peternakan, pengolahan hasil ternak, agrobisnis sapi perah, akderisasi dan pengembangan kelompok, serta sistem pertanian terpadu.
Dekan Fakultas Peternakan UGM, Prof. Dr. Ali Agus, DAA., DEA mengatakan penyelenggaraan diklat ditujukan untuk meningkatkan keterampilan peternak dalam mengembangkan usahanya. Karenanya pihaknya memberikan pendampingan kepada peternak dalam upaya transfer ilmu pengetahuan dan teknologi. “Perkembangan teknologi cukup dinamis, untuk itu kami berusaha untuk mentransfer perkembangan-perkembangan yang ada untuk meningkatkan keterampilan peternak dalam menjalankan usaha ternaknya,” urainya.
Ali Agus menuturkan pendampingan juga dilakukan dalam membentuk jaringan pasar dan jaringan modal. “Semangat untuk menjalankan bisnis peternakan sudah ada. Hanya saja dalam mengembangkan jaringan pasar dan modal mereka masih ada keterbatasan dan itu juga kita upayakan untuk dampingi,”jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut juga diberikan bantuan 1.000 bibit pohon nangka kepada peternak yang hadir. Pemberian bantuan bibit pohon nangka untuk mengatasi minimnya bahan baku pembuatan gudeg yang selama ini banyak dipasok dari luar kota Yogyakarta. “Kita dorong peternak untuk budidaya pohon nangka. Selain untuk mencukupi pasokan bahan baku gudeg, daunnya juga bisa dipakaiuntuk pakan ternak. Jadi ada sinergi antara peternakan, pertanian, dan perkebunan,” kata Ali Agus.
Ngajiyem, anggota kelompok ternak kambing Gama Ngudi Lestari, Playen, Gunungkidul mengungkapkan bahwa pihaknya telah memperoleh pendampingan pengembangan usaha ternak kambing dari Fakultas Peternakan UGM sejak tahun 2007 silam. Ia berharap melalui pelatihan kali ini bisa diperoleh pengetahuan baru untuk mengembangkan dan memajukan usaha ternak kelompoknya. “Dengan ikut pelatihan harapannya menambah pengalaman biar bisa maju, ternak kambingnya bisa berkembang,” katanya. (Humas UGM/Ika)