![](https://ugm.ac.id/wp-content/uploads/2013/11/26111313854545011842224583-825x426.jpg)
Indonesia membutuhkan pemimpin bangsa yang konsisten. Ini dibutuhkan agar Indonesia bisa kembali menjadi bangsa yang besar seperti dahulu kala. Dari sejarahnya Indonesia pernah mengalami kejayaan dan menjadi pemimpin bangsa-bangsa di dunia. Ini terlihat ketika Indonesia menjadi pemimpin pada Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, pembebasan Irian Barat maupun banyaknya mahasiswa/pelajar dari Malaysia yang belajar di Indonesia.
“Sifat-sifat inkonsistensi dan merusak diri sendiri itu harus dihilangkan dari para pemimpin bangsa jika Indonesia ingin kembali menjadi bangsa yang besar,”papar Direktur Pemasaran dan Niaga PT. Pertamina, Hanung Budya, pada acara Pertamina Mengajar dengan tema ‘Ayo Indonesia Mendunia’ di Auditorium MM UGM, Rabu (27/11).
Hanung menambahkan kebesaran bangsa Indonesia bisa dimulai dari munculnya sikap konsisten dari para pemimpin bangsa. Tumbuhnya sikap tersebut maka generasi muda diharapkan juga bisa mencontohnya. Selain pentingnya membangun karakter bangsa, Hanung juga berpendapat Indonesia masih belum siap dalam membangun demokrasi sehingga cenderung ‘kebablasan’.
“Karakter seperti ini harus diwujudkan. Generasi muda punya posisi penting di dalamnya,”katanya.
Diakui Hanung sejauh ini Indonesia memiliki potensi yang melimpah baik dari sisi sumber daya alam maupun manusia. Potensi itu harus disiapkan dan dioptimalkan sedini mungkin. Hanung optimis di tahun 2030 mendatang Indonesia akan menjadi salah satu negara di dunia yang maju di bidang ekonomi.”Indonesia sudah menjadi radar baru bagi investasi dunia dengan tenaga kerja yang produktif maupun sumber daya alamnya,”papar Hanung.
Di hadapan ratusan mahasiswa Hanung juga berbagi pengalaman selama berkarier di Pertamina serta gambaran visi perusahaan untuk menjadi perusahaan energi kelas dunia. Pertamina juga telah menargetkan menjadi Asian Energy Champion pada tahun 2025. Program Pertamina Mengajar bertujuan untuk memberikan edukasi tentang Pertamina kepada para mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa, sekaligus memotivasi dan menginspirasi mahasiswa dalam menghadapi daya saing ekonomi di tahun 2030 (Humas UGM/Satria AN)