![](https://ugm.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/29101313830316841402648139-680x510.jpg)
AS berkomitmen untuk memajukan Asia dengan membuat kebijakan rebalancing atau penyeimbangan kembali kawasan Asia Pasifik. Langkah ini ditempuh karena Asia dinilai sebagai kawasan penting yang turut berpengaruh untuk menjaga stabilitas dunia.
“AS berkomitmen untuk melakukan rebalancing di kawasan Asia termasuk ASEAN,” kata Kuasa Usaha Kedubes AS, H.E. Krestien F. Bauer, Selasa (29/10) di Balai Senat UGM saat menyampaikan kuliah umum dihadapan mahasiswa UGM.
Kristen menyebutkan usaha rebalancing dilakukan untuk menciptakan perdamaian dan stabilitas dunia. Salah satu upaya yang ditempuh adalah melalui jalur kemitraan komperehensif untuk memperkuat aliansi dan kerjasama dengan berbagai negara di Asia. Rebalancing tidak hanya dilakukan dalam aspek kemanan dan pertahanan, akan tetapi juga dalam bidang lainnya seperti pendidikan, sosial, ekonomi, dan budaya.
“Banyak isu salah satunya seperti pemanasan global yang tidak biasa diatasi oleh satu negara sehingga butuh kerjasama dan diatasi secara bersama-sama melalui kemitraan komperehensif salah satunya dengan Indonesia,’ ujarnya.
Kemitraan komperehensif AS dengan Indonesia telah dimulai pada 2010 silam. Bentuk kegiatan kemitraan dilakukan dalam berbagai aspek kehidupan yaitu politik dan keamanan, ekonomi dan pembangunan, sosial budaya, dan pendidikan.
Dalam bidang pendidikan melakukan pertukaran mahasiswa dan dosen, melakukan joint-research, dan pemberian beasiswa. Sementara dalam bidang politik dan keamanan bekerjasama memerangi tantangan non-tradisional terhadap keamanan regional. Sedangkan di bidang ekonomi dan pengetahuan melakukan kerjasama di bidang energi dan lingkungan.
“Melalui kemitraan ini AS berkomitmen untuk memajukan perdagangan dan investasi di Asia termasuk Indonesia,” terangnya. (Humas UGM/Ika)