Gagal jantung adalah sebuah kondisi dimana organ jantung tidak bisa memompa darah keseluruh tubuh sebagaimana mestinya atau seperti kondisi normal.
Setelah pasien divonis menderita gagal jantung, menjalani terapi gagal jantung dengan penuh kepatuham sangatlah penting. Hal ini ditegaskan dokter spesialis jantung RSA UGM, dr. Dyah Samti Mayasari, Ph.D., Sp.JP, dalam talkshow Tik Talk Eps.22: ‘Pentingnya Kepatuhan Terhadap Terapi Gagal Jantung’ yang dipublikasikan melalui kanal Youtube RSA UGM pada Kamis, (18/11).
Dokter Dyah menuturkan terdapat beberapa hal yang harus dipatuhi pasien ketika menjalani terapi gagal jantung.
Pertama adalah meminum obat dengan dosis yang sudah ditentukan dokter secara rutin. Dokter Dyah mengatakan obat bagi pasien gagal jantung biasanya beragam. Oleh karena itu, ia berharap adanya partisipasi aktif dari keluarga pasien disini untuk menjaga rutinitas minum obat serta mencegah konsumsi obat “double”.
Kedua adalah rutin untuk kontrol ke dokter. Dokter Dyah mengatakan melakukan kontrol ke dokter secara rutin memiliki banyak tujuan, salah satunya adalah untuk mengevaluasi obat yang telah dikonsumsi pasien, apakah obat tersebut bermanfaat atau tidak.
Serta ketiga adalah kepatuhan melakukan diet. Dyah mengatakan diet sangat beragam. Salah satu contohnya, bagi pasien gagal jantung yang diminta untuk mengonsumsi obat pengencer darah maka tidak boleh banyak makan sayur bersamaan dengan obatnya. Ketentuan-ketentuan seperti itu diinformasikan oleh dokter terkait, pasien diminta untuk mematuhinya.
“Jadi, kepatuhan-kepatuhan seperti itu yang penting sekali kita awasi pada pasien. Peran keluarga sangat penting (diharapkan) disini untuk turut menjaga pasien menjaga kepatuhan tersebut,” tutur Dokter Dyah.
Jika kepatuhan tersebut dapat dijalankan maka akan memberikan manfaat sebagai berikut:
Pertama adalah untuk mengurangi risiko kematian.
Kedua untuk mengurangi gejala.
“Jadi, yang tadinya sesak nafas, harapannya setelah terapi, (pasien) jadi lebih nyama dan gejalanya kurang,” jelas Dokter Dyah.
Ketiga agar supaya pasien dapat kembali menjalankan aktivitas fisik seperti biasanya. Hal ini seperti tidak lagi mengalami sesak nafas ketika menaiki tangga dan lain sebagainya.
Keempat adalah untuk mengurangi rawat inap. Ketika rawat inap sering dilakukan, maka akan berakibatkan mengurangi fungsi jantung sebab kurangnya aktivitas.
Selain itu kelima juga untuk meningkatkan kualiats hidup pasien. Pasien dapat lebih merasa nyaman dengan kesehariannya, dia bisa kembali bekerja.
Penulis: Aji