JAKARTA- Fakultas Teknik UGM merintis kerjasama dengan Kementerian BUMN. Hal ini ditandai dengan pertemuan Dekan Fakultas Teknik UGM, Ir.Tumiran, M.Eng., Ph.D dengan Menteri BUMN Dahlan Iskan, Jumat (2/3) di kantor Kementerian BUMN. Dalam pertemuan tersebut Tumiran didampingi 12 dosen perwakilan dari berbagai Jurusan di Fakultas Teknik UGM.
Dalam kesempatan itu Dahlan Iskan berharap UGM bisa membantu mengembangkan beberapa program di Kementerian BUMN. Beberapa program itu antara lain pengembangan sistem alat-alat produksi pertanian. Perkembangan saat ini di beberapa wilayah petani tidak mau lagi langsung menjemur padi sehingga diperlukan alat-alat bantu pertanian yang lebih modern.
“Dengan kondisi itu maka kita butuh alat-alat bantu untuk modernisasi petani,â€kata Dahlan.
Tidak hanya itu, Dahlan juga berharap keikutsertaan UGM dalam pengembangan penelitian solar cell, energy stored, dan lampu LED mengingat kebutuhannya yang besar. Apalagi ke depan lampu-lampu di jalan tol akan menggunakan LED. Disamping itu Dahlan juga menyinggung kemungkinan pengembangan konverter kit oleh UGM bersama BUMN yang bisa melakukan produksi massal.
“Yang kali ini tengah banyak dikembangkan termasuk konverter kit BBM ke BBG,â€urai Dahlan.
Dekan Fakultas Teknik UGM, Ir.Tumiran, M.Eng., Ph.D pada ramah-tamah itu memberi masukan beberapa kebijakan yang terkait dengan PLN dan ketenagalistrikan. Tumiran juga sempat menyinggung subsidi energi, khususnya BBM di tahun 2011 lalu yang terlampau besar hingga 390 trilyun dalam dua tahun.
“Anggaran subsidi BBM terlalu besar dan banyak yang tidak tepat sasaran karena banyak masyarakat mampu yang menikmatinya,â€papar Tumiran.
Sementara itu menanggapi harapan dari Menteri BUMN di atas, staf pengajar Jurusan Teknik Mesin dan Industri UGM, Dr.Jayan Sentanuhady meyatakan kesiapan FT UGM untuk membantu Kementerian BUMN khususnya dalam pengembangan aplikasi gas di beberapa power plant dan kapal milik BUMN. Selain itu, Jayan juga berharap desain konverter kit yang telah dikembangkan FT UGM bisa ditindaklanjuti Kementerian BUMN dengan menyiapkan infrastrukturnya sehingga segera bisa diproduksi massal tanpa mengurangi persoalan safety sebagai prioritas.
“Jadi harapannya kita bisa suplai desain konverter dan Kementerian BUMN siap dengan infrstruktur produksi massal,â€terang Jayan (Humas UGM/Satria AN)