Pusat Studi Pancasila (PSP) UGM menerima kunjungan Forum Kajian Pancasila dan Ketatanegaraan Indonesia Kabupaten Semarang, Kamis (29/12). Rombongan yang dipimpin Triyono diterima secara langsung oleh Kepala PSP, Drs. Sindung Tjahyadi, M.Hum, Ketua Tim Ahli PSP UGM Prof. Dr. Sutaryo, Sp.A (K), dan Koordinator Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Heri Santoso, M.Hum.
Triyono mengatakan kedatangan mereka ke PSP UGM dalam rangka mencari partner untuk mengurai akar permasalahan bangsa dan negara yang semakin carut marut. Sejak paguyuban atau forum kajian tentang Pancasila terbentuk tahun 1995, mereka mengalami kegelisahan kemana harus mengadu tentang kondisi bangsa ini.
“Setelah mendengar nama Pusat Studi Pancasila, Universitas Gadjah Mada sekitar 3 bulan yang lalu, perwakilan dari forum ini mencoba datang dengan keinginan mengutarakan uneg-uneg kondisi bangsa ini,†jelasnya.
Triyono mengatakan saat ini negara dalam kondisi yang penuh dengan ketidakpastian. Ditengah berbagai persoalan yang mendera bangsa, ideologi Pancasila sebagai spirit kebangsaan dan dasar negara semakin lama semakin ditinggalkan oleh para penyelanggara negara. Visi ke-Indonesia-an dan kebangsaan seolah-olah dikebiri dan dijauhkan dari rakyatnya.
“Pancasila telah kalah dan dikepung oleh ideologi kapitalisme dan liberalism. Untuk itu masyarakat Semarang berharap PSP UGM bisa menjadi pengawal Pancasila untuk merumuskan kriteria fundamental pemimpin bangsa dari kepala negara sampai kepala desa,†tuturnya. (Humas UGM/Ika)