UGM dan BNPB menjalin kerjasama pendirian Center of Excellence pengembangan IPTEK dibidang kebencanaan dan penanggulangan bencana di Indonesia. Penandatanganan naskah kesepakatan kerjasama dilakukan oleh Rektor UGM, Prof. Dr. Ir. Sudjarwadi, M.Eng., Ph.D, dan Kelapa Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Dr. Syamsul Ma’arif, M.Si., Jumat (16/12) di Ruang Multimedia kantor Pusat UGM.
Kerjasama yang dilakukan meliputi pelaksanaan perencanaan, pemrograman, dan penelitian yang berkaitan dengan kebencanaan dan penanggulangan bencana. Selain itu juga melaksanakan kegiatan bersama dan terpadu untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang kebencanaan.
Syamsul Ma’arif mengatakan perguruan tinggi memiliki peranan yang cukup penting dalam upaya penanggulangan bencana. Setidaknya terdapat empat bidang yang bisa dilakukan oleh perguruan tinggi yaitu sebagai pelaku penelitian kebencanaan, konsultan kebencanaan, mitra dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), serta dalam pengembangan produk-produk teknologi untuk mitigasi bencana.
“ Melalui kerjasama ini hasil-hasil yang dikembangkan oleh UGM harapannya bisa dikembangkan bersama-sama dalam usaha penanggulangan bencana,†paparnya.
Dalam kesempatan itu, Syamsul juga menyampaikan bahwa dalam upaya penanggulangan bencana di Indonesia selama ini masih bersifat seragam antar berbagai pihak. Sebut saja, dari 37 Kementrian di Indonesia belum memperlihatkan kekhasan masing-masing dalam menangani bencana. “ Setiap ada bencana dari mana-mana mengajukan perahu karet. Kedepan diharapkan tiap-tiap lembaga punya kekhasan dalam setiap penanganan bencana,†tuturnya.
Rektor UGM menyebutkan sebagai perguruan tinggi UGM berkeinginan untuk membantu menyiapkan masyarakat yang tanggap bencana. Melalui kerjasama dengan BNPB diharapkan mampu meningkatkan kemampuan bersama dalam perencanaan dan pelaksanaan penanggulangan bencana di Indonesia yang bisa bermanfaat untuk mayarakat luas.
“Dengan kerjasama ini diharapakan bisa meningkatkan sinergi untuk kemanfaatan masyarakat, bangsa dan negara dalam hal penanganan kebencanaan,†jelasnya. (Humas UGM/Ika)