Sekolah Vokasi UGM berpeluang mengembangkan program-program D4. Program ini akan mencetak sarjana-sarjana terapan. Selain itu, pengembangan program juga merupakan salah satu upaya menjawab kelanjutan studi mahasiswa program D3. “Untuk pengembangan ke depan, Sekolah Vokasi akan membuka jalur D4 untuk kelanjutan studi mahasiswa D3,“ kata Direktur Sekolah Vokasi UGM, M. Arrofiq, S.T., M.T., Ph.D., Selasa (6/12), di kampus UGM.
Mengenai jadwal pembukaan jalur tersebut, Arrofiq belum dapat memastikan karena menunggu kesiapan masing-masing prodi. Di samping itu, pihaknya juga harus mempelajari pasar, peluang kerja sama, serta fasilitas yang ada agar program ini menjadi satu kesatuan yang utuh. “Kalau prodi sudah siap, maka jalur D4 akan dibuka, tapi saya tidak punya data prodi mana saja yang siap,†katanya.
Menanggapi tuntutan mahasiswa D3 yang menginginkan adanya alih jalur ke program sarjana, Arrofiq mengatakan terdapat perbedaan mendasar antara sistem pendidikan di program diploma dengan sarjana. Sekolah Vokasi lebih mengedepankan kemampuan-keterampilan, sementara program sarjana yang lebih dipacu ialah kemampuan akademik. “Keduanya sudah berbeda. Jadi, pengembangan yang lebih memungkinkan untuk Sekolah Vokasi adalah D4, menjadi sarjana terapan,†terangnya.
Terkait adanya empat jurusan D3 yang diperbolehkan alih jalur ke S1 UGM, yaitu D3 Kepariwisataan, Kedokteran Hewan, MIPA, dan Hukum, Arrofiq menjelaskan bahwa hal tersebut adalah kebijakan yang diambil di luar ranah Sekolah Vokasi. Kebijakan mengenai alih jalur empat jurusan tersebut tertuang dalam SK Rektor 599/P/SK/HT/2010.
Sekolah Vokasi didirikan pada penghujung tahun 2008, berdasarkan Peraturan Rektor UGM nomor 518/P/SK/HT/2008. Sejak dibukanya sekolah ini, seluruh program diploma dikelola secara langsung oleh Universitas. Arrofiq menyatakan pihaknya terus melakukan pengembangan sekolah vokasi sejak dibuka secara resmi pada 2009 silam. Ia pun mengungkapkan bahwa lulusan sekolah vokasi sangat diminati dan gampang terserap oleh industri.
Menanggapi rencana dibukanya jalur D4, salah seorang dosen Sekolah Vokasi Prodi Teknik Mesin, Dr. Wikan Sakarinto, menyampaikan pihaknya akan mendorong agar semua prodi untuk mempercepat pembukaan D4. “Kami sudah memiliki desainnya. Namun, pembukaan jalur tersebut tidak bisa serta-merta dilaksanakan, membutuhkan proses yang panjang,†ujarnya. Wikan menyebutkan terdapat beberapa faktor yang akan mendapatkan dampak terkait dengan pembukaan jalur D4. Beberapa di antaranya ialah jumlah dosen, jumlah ruangan, dan sistem.
Di tempat yang sama, Kepala Bidang Humas dan Keprotokolan UGM, Drs. Suryo Baskoro, M.S., mengatakan berdasarkan pengalaman selama ini, mahasiswa yang lulus dari sekolah vokasi melanjutkan pendidikan sarjana di kampus lain. Sejauh ini, alumni sekolah vokasi diterima dengan cukup baik oleh kampus-kampus lain. (Humas UGM/Ika)