Bahaya sekunder akibat bencana alam Gunung Merapi berupa lahar dingin atau banjir yang terjadi pada 6 Desember 2010 telah mengakibatkan kerusakan sarana dan prasarana umum. Lahar dan Banjir yang menerjang sungai krasak dan bedog yang berhulu langsung dengan gunung Merapi menyebabkan kehancuran bak penangkap di sumber mataair dan jaringan pipa air bersih, bendung dan saluran irigasi.
Sedikitnya 23 jaringan pipa bersih dan 8 bendung serta saluran irigasi di bantaran sungai Krasak mengalami rusak berat, dan ditaksir kerugian mencapai Rp 3,5 miliar. Akibatnya sebanyak 1586 KK atau 6344 jiwa, ternak dan lahan pertanian seluas 776 Ha terjadi kekeringan dan kekurangan air bersih.
“Untuk itu kami warga desa Girikerto dan Wonokerto, Kecamatan Turi menyampaikan terima kasih atas bantuan BAZNAS melalui LPPM UGM yang melakukan rehabilitasi saluran air bersih dan bendung secara swakelola,” ujar Sugito, Ketua PAMDES “Krasak Lestari” pada Peresmian Program Rekonstruksi dan Pengembangan Penyediaan Air Bersih Pasca Erupsi Merapi,” di Dusun Nganggring, Desa Girikerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Rabu (19/10).
Mewakili masyarakat dua desa, Sugito secara rinci melaporkan beberapa tahapan program rehabilitasi dan rekonstruksi yang dilakukan antara lain, di Magir bangunan berupa Dam Bendung antara Sleman dan Srumbung. Rehabilitasi bendung Kali Ireng di Tunggularum dengan luas oncoran 64 Ha dan rehabilitasi bak tangkap air di Nganggring di Bendung Kali Ireng untuk mencukupi kebutuhan air bersih bgai 232 KK atau 836 jiwa, 1200 kambing PE, 35 ekor sapi dan kebun seluas 50 Ha.
Selain itu, dibangun pula jaringan pipa air bersih di padukuhan Ngandong Girikerto guna mencukupi kebutuhan air bersih sebanyak 150 KK atau 500 jiwa. Secara keseluruhan program ini menghabiskan dana Rp 68.065.000, dan dana bersumber dari BPMIGAS-KKKS Rp 48.065.000 dan BAZNAS sebesar Rp 20 juta.
“Dengan bantuan berupa uang tunai, material bangunan, pipa PVC dan upah tenaga kerja, segala kebutuhan air bersih dapat teratasi dan kini telah dimanfaatkan warga masyarakat. Kami sangat bersyukur dan berterima kasih dengan berakhirnya pekerjaan ini semoga kami bisa menatap masa depan lebih cerah,” ungkap Sugito.
Ungkapan senada disampaikan Bupati Sleman, Drs. H. Sri Purnomo, M.Si. Selain menyampaikan rasa terima kasih kepada BAZNAS dan UGM, bupati berharap dengan Rekonstruksi dan Pembangunan Air Bersih pasca erupsi Merapi warga dua desa Wonokerto dan Girikerto bisa menggandalkan kembali ekonomi melalui usaha peternakan kambing PE dan pertanian salak pondoh. “Semoga bantuan BAZNAS dan UGM membuat warga makin produktif, dan pada gilirannya ketika warga disini sejahtera nantinya akan turut serta menyisihkan hartanya untuk amal zakat,” kata Bupati.
Rektor UGM, Prof. Ir. Sudjarwadi, M.Eng., Ph.D menyatakan pembangunan instalasi air di Wonokerto dan Girikerto yang dikerjakan UGM bersama BAZNAS dan Pemerintah Kabupaten Sleman merupakan amanah yang harus dikerjakan. Pasca erupsi merapi, UGM menjalankan amanah untuk mengembangkan ilmu pengetahuan agar mampu dimanfaatkan di tengah masyarakat. “Meski peran yang dilakukan lebih banyak dikerjakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat, tentunya berbagai pengembangan ilmu ini untuk kemanfaatan, kebahagiaan dan keadaban,” katanya.
Dengan peresmian rekonstruksi dan pengembangan penyediaan air bersih, dr. Naharusurur, M.Kes selaku Ketua BAZNAS merasa bersyukur dapat membantu mengatasi kesulitan air warga dua desa pasca erupsi merapi. Sebagai Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND), kata dia, BAZNAS wajib mendistribusikan dana-dana dari orang berpunya. “Apakah mereka sebagai PNS, swasta, BUMN atau Lembaga-lembaga lain, untuk dua desa ini maka dana berasal titipan mereka yang ada di Jakarta dan sekitarnya,” tutur Naharusurur.
Sebagai tanda dimulainya program rekonstruksi dan penyediaan air bersih, ketiga pejabat Bupati, Rektor dan Ketua BAZNAS melakukan penandatangan prasasti dan pembukaan kran air bersih. Tampak hadir dalam peresmian ini Camat Turi, Drs, Susmiarto, MM beserta jajaran Muspika dan LPPM UGM dan mahasiswa KKN PPM di Kecamatan Turi. (Humas UGM/ Agung)