YOGYAKARTA-Sekitar 250 mahasiswa asing dari berbagai negara, seperti Jerman, Australia, Korea Selatan, Belanda, dan China, tampak bersemangat menyaksikan tari Saman yang dibawakan oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UGM di Ghra Sabha Pramana (GSP), Kamis (6/10) siang. Mahasiswa asing tersebut tengah mengikuti acara University Orientation for Foreign Students (UOFS) 2011 yang dibuka secara langsung oleh Rektor UGM, Prof. Ir. Sudjarwadi, M.Eng., Ph.D., ditandai dengan pemukulan gong. Tampak mendampingi Rektor UGM, perwakilan Dinas Pariwisata DIY, Sekretaris Eksekutif (SE) UGM, Drs. Djoko Moerdiyanto, M.A., dan Kepala Kantor Urusan Internasional (KUI) UGM, Dr. Eng. R. Rachmat A. Sriwijaya, S.T., M.T.
Acara UOFS 2011 ini bertujuan untuk memberikan sumber informasi bagi para mahasiswa asing terhadap segala hal yang nantinya akan menunjang kegiatan akademik di UGM serta kehidupan selama berada di Yogyakarta. Selain itu, UOFS juga untuk memperkenalkan dan memberikan pemahaman terhadap mahasiswa asing tentang lingkungan kampus dan nilai-nilai UGM melalui presentasi kegiatan UGM berskala internasional.
Dalam acara tersebut, Rektor UGM mengharapkan kegiatan UOFS dapat meningkatkan pemahaman dan pengalaman mahasiswa asing selama studi di UGM. Dengan demikian, bukan hanya pengalaman akademis yang akan diperoleh, melainkan juga pengalaman nonakademis akan diperoleh, termasuk pengalaman tinggal di Kota Yogyakarta sebagai kota budaya dan pariwisata. “Ada kegiatan belajar formal maupun nonformal sehingga akan meningkatkan pengalaman sekaligus pergaulan Anda selama studi di sini,†tutur Rektor.
Rektor juga menyebutkan kegiatan yang dapat dijalankan oleh mahasiswa asing di UGM, antara lain program KKN Internasional yang selama ini telah berjalan. Dengan program tersebut, dapat muncul dalam diri mahasiswa sikap peduli terhadap lingkungan dan masyarakat yang ada di sekitarnya. “Dengan demikian, ada sinergi antarilmu sehingga bisa bermanfaat bagi masyarakat,†katanya.
Sebelumnya, Kepala Kantor Urusan Internasional (KUI) UGM, Dr.Eng. R. Rachmat A. Sriwijaya, S.T., M.T., didampingi oleh koordinator acara, Maya Septriana, S.S., M.A., mengatakan jumlah mahasiswa asing yang belajar di UGM dari tahun ke tahun terus meningkat. Saat ini, setidaknya tercatat 1.300-an mahasiswa asing dari seluruh penjuru dunia terdaftar di UGM dan di antaranya adalah 250 mahasiswa baru angkatan 2011. Peningkatan jumlah mahasiswa asing ini dibarengi dengan upaya UGM dalam komitmennya menuju Universitas Riset Kelas Dunia (World Class Research University). “Ini juga ditunjukkan dengan keberhasilan UGM menduduki ranking 80 Asia dan 321 dunia menurut Quacquarelli Symonds (QS) World University Ranking 2011/2012,†kata Rachmat.
Rachmat menambahkan mahasiswa asing yang menempuh studi di UGM banyak yang mengambil program studi di Fakultas Ilmu Budaya, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, dan Fakultas Hukum. Mereka ada yang mengambil jalur degree, baik S1-S3 maupun non degree, seperti mengikuti program pertukaran dalam jangka waktu beberapa bulan saja. Kerja sama UGM dengan pihak luar sudah cukup banyak dilakukan. Sampai saat ini, telah terjalin kerja sama dengan sekitar 50 negara dan 40 perguruan tinggi, dengan 350 perjanjian yang disepakati.
Dalam acara itu juga ditampilkan produk-produk dari wirausahawan UGM, seperti gerabah dari limbah kotoran ternak, burger jamur, es krim berbahan dasar bekatul, home spa, dan hasil suvenir, seperti jaket dengan simbol UGM. Selain orientasi, beberapa testimoni juga diberikan, di antaranya oleh alumnus program DREaM 2011, Swantje H., mahasiswa FIB dari Jerman. DREaM merupakan kegiatan summer program tahunan UGM yang terdiri atas kegiatan perkuliahan umum, tutorial, magang di NGO nasional dan internasional di sekitar Yogyakarta, Short Community Service, dan sosial events. (Humas UGM/Satria AN)