Dalam rangka menjalankan program Kuliah Kerja Lapangan III, Program Studi Pembangunan Wilayah Fakultas Geografi UGM mengadakan kunjungan ke Malaysia. Dalam kunjungan ini, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)-KM Fakultas Geografi UGM, Malaysia Student, dan Persatuan Geografi University Malaya Malaysia berkesempatan menggelar seminar bersama bertema “How Students View Urban Management Through Community Development in Kuala Lumpurâ€.
Seminar yang berlangsung di Ruang Sidang Dekan Faculty of Art and Social Science, Lt.3 University Malaya Malaysia, 27 September 2011, ini sebagai upaya membuka pandangan mahasiswa dalam melihat permasalahan perkotaan di Kuala Lumpur. Berbagai permasalahan di kota tersebut membutuhkan peran mahasiswa, terutama yang saat ini sedang menempuh studi untuk pembangunan Indonesia dan Malaysia.
M. Izzudin, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Geografi UGM, menjelaskan Indonesia-Malaysia Student Seminar ini menampilkan empat narasumber dari Fakultas Geografi UGM, yang memaparkan gagasan terkait dengan pembangunan perkotaan di Kuala Lumpur. Sementara itu, dua pembicara lain dari Depertemen Geografi University Malaya mengkritisi kebenaran data dan hasil observasi lapangan. “Terutama kebenaran data-data dan observasi dalam pandangan mahasiswa Malaysia yang telah lama tinggal di Kuala Lumpur,” ujar Izzudin.
Izzudin dan Mohd. Firdaus sebagai Ketua Persatuan Geografi University Malaya pun memiliki harapan yang sama. Berbagai kegiatan saling bertukar pendapat dan wawasan, seperti seminar antarnegara, diharapkan dapat semakin ditingkatkan sebab dengan seminar dan diskusi semacam ini akan membuka cakrawala peserta untuk berbagi pengalaman dalam mengatasi permasalahan yang ada di negara masing-masing. “Agenda-agenda besar seperti ini tentu dimiliki mahasiswa Geografi seluruh ASEAN dan selaras dengan visi internasionalisasi Fakultas Geografi UGM,” kata Izzudin didampingi Mohd. Firdaus.
Seminar dibuka dengan General Lecture oleh Prof. Mehar S. Gill dari University Malaya tentang Cultural Fabric of India. Dalam kesempatan ini, Prof. Mehar membandingkan kondisi Indonesia dan India terkini. Sebagai negara berkembang, India dan Indonesia memiliki kompleksitas permasalahan yang hampir sama akibat tingginya populasi jumlah penduduk. Sementara itu, Dr. Baiquni, M.A., Ketua Pusat Studi Pariwisata UGM, sebagai salah satu General Lecture dari UGM memaparkan tentang daya tarik pariwisata di Indonesia. Ia berkesimpulan bahwa masih banyak wisatawan seluruh dunia yang tertarik mengunjungi Indonesia, terutama untuk objek-objek wisata bahari di daerah timur negeri ini yang dinilai masih alami. (Humas UGM/ Agung)