YOGYAKARTA-Jumlah mahasiswa asing yang studi di UGM dari tahun ke tahun terus meningkat. Saat ini, setidaknya tercatat 1.300-an mahasiswa asing dari seluruh penjuru dunia terdaftar di UGM dan di antaranya adalah 250 mahasiswa baru angkatan 2011. Peningkatan jumlah mahasiswa asing ini dibarengi dengan upaya UGM dalam komitmennya menuju Universitas Riset Kelas Dunia (World Class Research University).
Hal tersebut juga ditunjukkan dengan keberhasilan UGM menduduki ranking 80 Asia dan 321 dunia menurut Quacquarelli Symonds (QS) World University Ranking 2011/2012. “Bukti ini menunjukkan semakin meningkatnya posisi dan reputasi UGM di mata mahasiswa asing di seluruh penjuru dunia,†kata Kepala Kantor Urusan Internasional (KUI) UGM, Dr.Eng. R. Rachmat A. Sriwijaya, S.T., M.T., Selasa (4/10), di Stana Parahita.
Rachmat mengatakan mahasiswa asing yang belajar di UGM banyak yang mengambil program studi di Fakultas Ilmu Budaya, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, dan Fakultas Hukum. Mereka ada yang mengambil jalur degree, baik S1-S3 maupun non degree, seperti mengikuti program pertukaran dalam jangka waktu beberapa bulan saja. “Selain itu, ada juga yang hanya ikut program KKN Internasional dalam waktu 2-3 bulan saja,†imbuhnya.
Ia memberikan gambaran program kerja sama UGM dengan pihak luar sampai saat ini berjumlah sekitar 50 negara dan 40 perguruan tinggi dengan 350 perjanjian yang disepakati. Khusus mengenai penyambutan 250 mahasiswa asing angkatan 2011, KUI UGM akan menggelar orientasi mahasiswa asing yang diberi nama UOFS (University Orientation for Foreign Students) 2011. Project Coordinator UOFS, Maya Septriana, S.S., M.A., menjelaskan tujuan acara itu adalah untuk memberikan sumber informasi bagi para mahasiswa asing terhadap segala hal yang nantinya akan menunjang kegiatan akademik di UGM serta kehidupan selama berada di Yogyakarta. “Di samping itu, acara ini juga menjadi ajang adaptasi mahasiswa asing dengan lingkungan sekitarnya,â€tutur Maya.
Konsep UOFS tahun ini sangat unik. UOFS 2011 berupaya memperlihatkan perwujudan sinergi UGM, Yogyakarta, dan para mahasiswa asing. Hal itu diwujudkan dengan memperkenalkan dan memberikan pemahaman terhadap mahasiswa asing tentang lingkungan kampus dan nilai-nilai UGM melalui presentasi kegiatan UGM berskala internasional. Dalam acara itu juga akan menampilkan kesenian dari berbagai Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) UGM, testimoni para mahasiswa asing angkatan 2010 dan sebelumnya, serta banyak hiburan lainnya. “Kebetulan untuk testimoni mahasiswa asing tersebut akan diwakili oleh Nicholas Metherall dari Australia,†kata Maya.
Maya menambahkan dalam kegiatan tersebut juga akan ditampilkan produk-produk dari wirausahawan UGM, seperti gerabah dari limbah kotoran ternak, es krim berbahan dasar bekatul, home spa, dan hasil suvenir, seperti jaket dengan simbol UGM. UOFS juga menyosialisasikan usaha-usaha yang ada di Yogyakarta dan memperluas pasar mereka sekaligus mendorong setiap mahasiswa asing untuk menjadi agen budaya Yogyakarta di dunia. Hal ini diupayakan dengan memperkenalkan dan menanamkan nilai budaya Indonesia kepada seluruh mahasiswa asing tersebut.
Menurut rencana, program orientasi yang berlangsung 6 Oktober 2011 di Ghra Sabha Pramana (GSP) ini akan dibuka oleh Rektor UGM, Prof. Ir. Sudjarwadi, M.Eng., Ph.D., dan dihadiri oleh Walikota Yogyakarta, Herry Zudianto, S.E.,Akt., M.M., serta Kepala Dinas Pariwisata Propinsi DIY, H. Tazbir, S.H, M.Hum. (Humas UGM/Satria AN)