Finlandia. IFSA (International Forestry Students’ Association) merupakan organisasi yang beranggotakan mahasiswa kehutanan dari seluruh dunia yang memiliki 73 komite lokal yang berada di lebih dari 54 negara di dunia termasuk IFSA LC UGM. Organisasi ini adalah wadah bagi mahasiswa kehutanan di seluruh dunia untuk berkumpul, berdiskusi dan merupakan sarana untuk mengembangkan organizational skill, soft skil, dan memperluas jaringan baik antFinlandia. IFSA (International Forestry Students’ Association) merupakan organisasi yang beranggotakan mahasiswa kehutanan dari seluruh dunia yang memiliki 73 komite lokal yang berada di lebih dari 54 negara di dunia termasuk IFSA LC UGM. Organisasi ini adalah wadah bagi mahasiswa kehutanan di seluruh dunia untuk berkumpul, berdiskusi dan merupakan sarana untuk mengembangkan organizational skill, soft skil, dan memperluas jaringan baik antar mahasiswa kehutanan seluruh dunia ataupun dengan partner IFSA yang terdiri dari institusi internasional, organisasi internasional, bahkan dengan organisasi pemuda internasional yang lain. Hal tersebut sinkron dengan visi dan misi IFSA yaitu menciptakan kerjasama global antara mahasiswa di ilmu kehutanan yang bertujuan untuk memperluas pengetahuan dan pemahaman untuk mencapai masa depan yang lestari untuk hutan kita dan menjadi wakil suara pemuda di berbagai event internasional yang berkaitan dengan pembuatan kebijakan untuk bidang kehutanan dan lingkungan.
International Forestry Students’ Symposium (IFSS) merupakan pertemuan tahunan IFSA yang diselenggarakan di negara yang berbeda setiap tahunnya. Kegiatan yang ada dalam IFSS ini meliputi sidang umum (General Assembly) yaitu laporan dari pengurus IFSA, pemilihan pengurus baru dan pemilihan tuan rumah untuk IFSS dua tahun mendatang, selain sidang umum, kegiatan IFSS yang lainnya adalah kuliah umum tentang tema yang bersangkutan dari para ahli kehutanan internasional, fieldtrip, cultural trip, dan international night yang menjadi ajang untuk promosi budaya masing-masing negara dan ajang untuk menciptakan cultural understanding, yang bisa menjadi pupuk untuk menciptakan perdamaian dunia. Acara ini merupakan sarana bagi mahasiswa kehutanan dari seluruh dunia untuk memperluas dan memperkaya pengetahuan mengenai dunia kehutanan dan bertukar informasi kebudayaan dari berbagai negara anggota IFSA. Tahun ini IFSS ke 39 diadakan di Finlandia dari tanggal 3-18 Agustus 2011 dengan tema “Multiple Use of Forest†dan diwakili oleh 2 orang mahasiswi dari Fakultas Kehutanan UGM yaitu Enjang Asri dan Citra Gilang Qur’ani. Acara ini dimulai dari bagian selatan Finlandia sampai ujung utara Finlandia, yang sudah masuk dalam kawasan Arctic Circle. Selama 15 hari kita diajak untuk melihat dan mengamati hutan di Finlandia, dimulai dari manajemen pengelolaan hutannya, industri kehutanannya yang meliputi pabrik kertas, pabrik kayu gergajian (sawn timber), dan wood energy. Serta dibawa ke taman nasional yang ada di Finlandia, dan terakhir diajak ke penangkaran Raindeer, sejenis rusa kutub yang banyak hidup di Lapland, Finlandia. Selama ini IFSA LC UGM memiliki rekor prestasi yang bagus dalam kepengurusan IFSA World, diantaranya adalah Choiriatun Annisa yang menjadi Vice President of IFSA, Metia F.P.Lembasi yang menjadi Head of UNCCC subcommission dan Head of IPC (International Processes Commission), Ahmad Karsidi sebagai Asian Regional Representative dan Amalia Anindia yang merupakan mantan IFSA Council dan Asian Regional Representative, sebagai pengurus IFSA, mereka mendapatkan banyak pembelajaran dan pengalaman yang memperkaya pengetahuan dan mengembangkan skill mereka untuk menggali dan mengotimalkan potensi mereka. Prestasi IFSA LC UGM pun masih terus berlanjut dengan terpilihnya mahasiswa Kehutanan UGM sebagai pengurus IFSA yaitu Enjang Asri terpilih sebagai IFSA Council 2011-2012, Ahmad Karsidi sebagai Head of UNCBD (Convention on Biological Diversity) subcommission, Metia Febrita Putri Lembasi sebagai LO (Liaison Officer) of ITTO (International Tropical Timber Organization), dan Citra Gilang Qur’ani sebagai Commissioner of IPC. Pencapaian yang diraih oleh para mahasiswa tersebut merupakan prestasi yang sangat membanggakan bagi Fakultas Kehutanan dan Universitas Gadjah Mada. Hal tersebut juga membuktikan bahwa prestasi tidak hanya bisa diraih melalui jalur akademik saja, tetapi juga bisa diraih melalui jalur non-akademik, bahkan hal ini juga menunjukkan bahwa mahasiswa Indonesia tidak kalah dengan mahasiswa internasional.
“IFSS merupakan salah satu kegiatan dimana kita bisa mendapatkan pengalaman yang tak terlupakan, teman-teman baru dari seluruh dunia, ide baru, dan jaringan dari orang-orang yang cukup berpengaruh di dunia kehutanan.â€, kata Enjang, salah satu delegasi IFSS Finlandia. Dia juga menambahkan bahwa IFSS merupakan salah satu fasilitas untuk mencetak pemimpin yang professional, berwawasan global, dan diharapkan mampu untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik.ar mahasiswa kehutanan seluruh dunia ataupun dengan partner IFSA yang terdiri dari institusi internasional, organisasi internasional, bahkan dengan organisasi pemuda internasional yang lain. Hal tersebut sinkron dengan visi dan misi IFSA yaitu menciptakan kerjasama global antara mahasiswa di ilmu kehutanan yang bertujuan untuk memperluas pengetahuan dan pemahaman untuk mencapai masa depan yang lestari untuk hutan kita dan menjadi wakil suara pemuda di berbagai event internasional yang berkaitan dengan pembuatan kebijakan untuk bidang kehutanan dan lingkungan.
       International Forestry Students’ Symposium (IFSS) merupakan pertemuan tahunan IFSA yang diselenggarakan di negara yang berbeda setiap tahunnya. Kegiatan yang ada dalam IFSS ini meliputi sidang umum (General Assembly) yaitu laporan dari pengurus IFSA, pemilihan pengurus baru dan pemilihan tuan rumah untuk IFSS dua tahun mendatang, selain sidang umum, kegiatan IFSS yang lainnya adalah kuliah umum tentang tema yang bersangkutan dari para ahli kehutanan internasional, fieldtrip, cultural trip, dan international night yang menjadi ajang untuk promosi budaya masing-masing negara dan ajang untuk menciptakan cultural understanding, yang bisa menjadi pupuk untuk menciptakan perdamaian dunia. Acara ini merupakan sarana bagi mahasiswa kehutanan dari seluruh dunia untuk memperluas dan memperkaya pengetahuan mengenai dunia kehutanan dan bertukar informasi kebudayaan dari berbagai negara anggota IFSA. Tahun ini IFSS ke 39 diadakan di Finlandia dari tanggal 3-18 Agustus 2011 dengan tema “Multiple Use of Forest†dan diwakili oleh 2 orang mahasiswi dari Fakultas Kehutanan UGM yaitu Enjang Asri dan Citra Gilang Qur’ani. Acara ini dimulai dari bagian selatan Finlandia sampai ujung utara Finlandia, yang sudah masuk dalam kawasan Arctic Circle. Selama 15 hari kita diajak untuk melihat dan mengamati hutan di Finlandia, dimulai dari manajemen pengelolaan hutannya, industri kehutanannya yang meliputi pabrik kertas, pabrik kayu gergajian (sawn timber), dan wood energy. Serta dibawa ke taman nasional yang ada di Finlandia, dan terakhir diajak ke penangkaran Raindeer, sejenis rusa kutub yang banyak hidup di Lapland, Finlandia. Selama ini IFSA LC UGM memiliki rekor prestasi yang bagus dalam kepengurusan IFSA World, diantaranya adalah Choiriatun Annisa yang menjadi Vice President of IFSA, Metia F.P.Lembasi yang menjadi Head of UNCCC subcommission dan Head of IPC (International Processes Commission), Ahmad Karsidi sebagai Asian Regional Representative dan Amalia Anindia yang merupakan mantan IFSA Council dan Asian Regional Representative, sebagai pengurus IFSA, mereka mendapatkan banyak pembelajaran dan pengalaman yang memperkaya pengetahuan dan mengembangkan skill mereka untuk menggali dan mengotimalkan potensi mereka. Prestasi IFSA LC UGM pun masih terus berlanjut dengan terpilihnya mahasiswa Kehutanan UGM sebagai pengurus IFSA yaitu Enjang Asri terpilih sebagai IFSA Council 2011-2012, Ahmad Karsidi sebagai Head of UNCBD (Convention on Biological Diversity) subcommission, Metia Febrita Putri Lembasi sebagai LO (Liaison Officer) of ITTO (International Tropical Timber Organization), dan Citra Gilang Qur’ani sebagai Commissioner of IPC. Pencapaian yang diraih oleh para mahasiswa tersebut merupakan prestasi yang sangat membanggakan bagi Fakultas Kehutanan dan Universitas Gadjah Mada. Hal tersebut juga membuktikan bahwa prestasi tidak hanya bisa diraih melalui jalur akademik saja, tetapi juga bisa diraih melalui jalur non-akademik, bahkan hal ini juga menunjukkan bahwa mahasiswa Indonesia tidak kalah dengan mahasiswa internasional.
       “IFSS merupakan salah satu kegiatan dimana kita bisa mendapatkan pengalaman yang tak terlupakan, teman-teman baru dari seluruh dunia, ide baru, dan jaringan dari orang-orang yang cukup berpengaruh di dunia kehutanan.â€, kata Enjang, salah satu delegasi IFSS Finlandia. Dia juga menambahkan bahwa IFSS merupakan salah satu fasilitas untuk mencetak pemimpin yang professional, berwawasan global, dan diharapkan mampu untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik.