YOGYAKARTA-Universitas Gadjah Mada (UGM) menjamin untuk siap membantu bagi para mahasiswa yang dinyatakan diterima di UGM namun mengalami kesulitan ekonomi selama menempuh studi. Menurut Rektor UGM, Prof.Ir.Sudjarwadi, M.Eng., Ph.D dengan adanya komitmen itu maka tidak ada alasan bagi para mahasiswa untuk tidak melanjutkan studi hanya gara-gara disebabkan persoalan ekonomi.
“Sudah menjadi tradisi bagi UGM, bagi siapa pun mahasiswa yang dinyatakan diterima dan lolos seleksi akademik tidak ada alasan untuk tidak melanjutkan studinya hanya karena persoalan ekonomi,â€tegas Sudjarwadi, pada Temu Orangtua Mahasiswa Baru UGM di Ghra Sabha Pramana (GSP), Kamis (8/9).
Sudjarwadi menambahkan selama ini UGM telah menyiapkan banyak beasiswa yang diperuntukkan bagi mahasiswa tidak mampu berprestasi serta ratusan alumni yang siap membantu memberikan dukungan. Dari sekitar dua ratus ribu alumni tersebut, kata Rektor, bisa menjadi orang tua angkat bagi mahasiswa yang mengalami kesulitan ekonomi.
“Setiap kali saya meminta alumni yang potensial untuk membantu kesulitan ekonomi adik-adik akademiknya, belum pernah ada yang menolak,†imbuhnya.
Rektor menjelaskan bahwa sebagai lembaga pendidikan tinggi khususnya yang terkait persoalan anggaran, UGM tidak hanya mendapatkan dukungan dari pemerintah, tetapi juga masyarakat serta dunia industri. Dalam acara itu Rektor juga sempat mengucapkan terima kasih kepada orangtua mahasiswa baru yang telah memberikan kontribusi pada Sumbangan Peningkatan Mutu Akademik (SPMA). Sebagian SPMA tersebut dipergunakan untuk memberikan beasiswa kepada seribuan mahasiswa yang tidak mampu.
“Dari dana itu juga tidak sedikit mahasiswa yang misalnya hanya membayar SPP dan Biaya Operasional Pendidikan (BOP),â€tegas Sudjarwadi.
Di hadapan sekitar lima ribu orangtua mahasiswa baru yang hadir dalam acara tersebut Prof Sudjarwadi mengingatkan kembali cita-cita UGM agar alumninya sukses, mampu mengembangkan serta menerapkan ilmu yang diperolehnya untuk keadaban, kemanfaatan, dan kebahagiaan manusia. Langkah ini juga didasari atas tiga unsur keadaban yaitu kualitas iman, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan. “Jadi akan sukses pembejalaran sekaligus ada pesan moral yang sampai kepada para mahasiswa,â€tutur Sudjarwadi.
Sebelumnya, Bupati Sleman Drs.H.Sri Purnomo, M.Si dalam sambutan mewakili para orangtua mahasiswa baru menyampaikan rasa bangga karena putra-putri mereka telah diterima di UGM. Mereka percaya UGM mampu membimbing putra-putri mereka agar sukses studi dan berkarakter, berbeda dengan lulusan dari perguruan tinggi lain.
“Dengan pengembangan local wisdom dan nilai-nilai Pancasila tentu lulusan UGM punya karakter berbeda dibandingkan lulusan dari perguruan tinggi lainnya. Apalagi selama ini UGM dikenal sebagai kampus kerakyatan,â€kata Sri Purnomo.
Dengan digemblengnya putra-putri mereka di UGM, menurut Sri Purnomo mereka sewaktu-waktu juga siap untuk diajak bekerjasama. Bahkan, sebagai bentuk dukungan para orangtua mahasiswa juga tidak keberatan jika putra-putri mereka diperiksa kesehatannya seperti cek urin untuk mengantisipasi agar tidak terjerumus dalam pergaulan bebas seperti narkoba.
Di tempat sama Direktur Kemahasiswaan UGM, Drs.Haryanto, M.Si memaparkan beberapa kiat dan strategi UGM dalam mendidik para mahasiswa. Bimbingan yang dilakukan, kata Haryanto, tidak akan terwujud tanpa peran serta dan kepedulian para orangtua mahasiswa.
Senada dengan Rektor, Haryanto juga memberikan gambaran mengenai berbagai beasiswa yang ditawarkan di UGM. Ia juga menyampaikan adanya peningkatan jumlah mahasiswa baru yang mendapatkan beasiswa pendidikan bagi mahasiswa berprestasi dari keluarga miskin (BIDIK MISI) di UGM.
“Jika tahun 2010 tercatat sekitar 500 mahasiswa penerima Bidik Misi, tahun ini naik hingga 1450 mahasiswa,â€terang Haryanto.
Acara Temu Orangtua Mahasiswa Baru ini dimeriahkan dengan hiburan karawitan dan Chamber Orchestra Mahasiswa, Tari Lenggot Wilasita oleh UKM Tari, perkenalan pimpinan Fakultas dan Universitas, penyerahan sepeda kampus oleh Rektor UGM kepada mahasiswa melalui lima perwakilan orangtua mahasiswa baru, dan testimoni dari Suyatno (tukang becak, bapak dari Agung Bhaktiyar alumnus Fakultas Kedokteran tahun 2011).
Lima orangtua mahasiswa baru yang secara simbolis mendapatkan sepeda kampus untuk putra-putri mereka yaitu Tri Sumpeno (orangtua dari Ikhsanudin Sholeh/mahasiswa Fakultas Kehutanan), Mandarno (orangtua dari Ummi Khalsum/mahasiswa Fakultas Biologi), Sumini (orangtua dari Shoim Mardiyah/mahasiswa Fakultas Filsafat), Sutinah (orangtua dari Dwi Fajar Nugroho/mahasiswa Sekolah Vokasi), dan Sutego (orangtua dari Sufi Indriani/mahasiswa Sekolah Vokasi) (Humas UGM/Satria AN)