Dalam rangka mewujudkan kampus educopolis dan menggalakkan budaya bersepeda di kalangan civitas akademika, UGM meluncurkan layanan sepeda kampus ‘UGM Ngepit’. Peresmian dilakukan oleh Rektor UGM, Prof. Ir. Sudjarwadi, M.Eng., Ph.D., Kamis (14/7), di halaman Balairung UGM. Rektor dalam sambutannya mengatakan dengan gerakan ‘UGM Ngepit’ ini diharapkan dapat menjadikan masa depan yang lebih baik. “Dengan penggunaan sepeda di lingkungan kampus, di samping menyehatkan jasmani juga diharapkan akan meningkatkan silaturahim antarmahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa pada berbagai keahlian,†katanya.
Diharapkan Rektor, rintisan sepeda kampus ini mampu membawa efek positif bagi UGM dan masyarakat luas. Selain itu, juga dapat menciptakan gaya hidup baru dalam belajar di kalangan mahasiswa. “Harapannya dengan adanya sepeda kampus ini bisa tercipta gaya hidup baru yang lebih sehat bagi mahasiswa dan mahasiswa angkatan baru 2011 bisa menjadi pelopor dalam upaya membangun gaya hidup baru ini,†tutur Rektor.
Sementara itu, Direktur Pengelolaan dan Pemeliharaan Aset (DPPA) UGM, Dr. Ing. Singgih Hawibowo, dalam laporannya menyebutkan upaya penyediaan sepeda yang dapat dipinjam secara gratis di lingkungan kampus UGM telah dirintis sejak tahun 2005 oleh Pusat Studi Transportasi dan Logistik, Pusat Studi Pariwisata, dan Pusat Studi Lingkungan Hidup, yang dikenal dengan program ‘Sepeda Hijau’. “Program Sepeda Hijau ini mendapat sambutan positif. Untuk itu, layanan sepeda kampus diluncurkan sebagai upaya untuk memberikan layanan penggunaan yang jumlahnya semakin meningkat,†terangnya.
Singgih mengatakan layanan sepada kampus disediakan untuk dipinjam oleh mahasiswa, tenaga pendidik dan kependidikan, serta tamu. Dalam peresmian ini, UGM menyediakan 200 unit sepeda kampus dan 20 rak sepeda bantuan PT Gama Multi Usaha Mandiri (GMUM). Stasiun-stasiun sepeda kampus disediakan pada lokasi yang tidak terlalu jauh dari lokasi perpindahan moda transportasi, seperti dekat halte bus dan area parkir, yakni di Hutan Biologi serta area parkir Lembah UGM. Stasiun sepeda kampus juga disediakan di lokasi yang banyak dikunjungi mahasiswa, seperti perpustakaan dan Gelanggang Mahasiswa. Di samping itu, sepeda juga disediakan di sejumlah kluster, antara lain, kluster teknik, kesehatan, vokasi, dan fauna.
Saat ini, telah disiapkan delapan lokasi stasiun sepeda kampus dan ke depan akan dilengkapi dengan beberapa substasiun, antara lain, GMC Health Center, dan Asrama Mahasiswa Bulaksumur Residence. “Mudah-mudahan layanan sepeda kampus ini akan memperoleh sambutan positif dari segenap warga UGM, khususnya mahasiswa baru angkatan 2011 yang telah menyatakan diri untuk tidak membawa kendaraan bermotor ke kampus,” ujar Singgih.
Rintisan sepeda kampus diharapkan Singgih dapat membawa beberapa efek bola salju, di antaranya ialah meningkatnya jumlah mahasiswa yang bersepeda, bertambahnya jumlah perusahaan mitra perguruan tinggi yang bersedia mendukung penyediaan sepeda dan rak sepeda, serta meningkatnya jumlah pengguna sepeda dari kalangan civitas akademika dalam suatu jumlah yang dapat menjadi pendorong bagi perbaikan sarana dan prasarana umum berkaitan dengan keselamatan dan kenyamanan pengguna sepeda dan pejalan kaki, khususnya di DIY. “Semoga gerakan bersepeda ini dapat berlangsung secara berkelanjutan dan berefek bola salju ke lingkungan yang lebih luas,†pungkasnya.
Usai peresmian, Rektor beserta jajaran pimpinan dan sejumlah warga UGM bersepeda bersama berkeliling kampus UGM. Layanan sepeda kampus dibuka pada hari kerja Senin-Kamis pukul 06.30-16.00. Pada hari Jumat, pelayanan dibuka pada pukul 06.30-15.00. Untuk menggunakan fasilitas ini terlebih dahulu harus mendaftar di stasiun sepeda kampus. Setelah terdaftar, sepeda langsung dapat digunakan untuk perjalanan antarstasiun sepeda kampus. (Humas UGM/Ika)