Kesadaran masyarakat Indonesia terhadap pola hidup sehat masih perlu ditingkatkan. Peningkatan kesadaran ini diperlukan tidak hanya oleh masyarakat perkotaan tapi juga di pedesaan. Kondisi lingkungan yang bersih ini dapat tercapai jika masyarakat mengetahui dan memahami pengelolaan lingkungan sekitar yang tepat.
Melihat kondisi itulah maka Prodi S3 Bioteknologi yang dipimpin Kaprodi Dr. Tri Rini Nuringtyas, MSc, bekerja sama dengan One Health Colaborating Center (OHCC) Universitas Gadjah Mada melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) dengan tema “Pengelolaan Lingkungan yang Tepat Berbasis Konsep OneHealth”. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Minggu (7/11) di RW 11 Kandangsari, Ngaglik, Sleman dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
“Acara PKM diikuti oleh Ibu-Ibu PKK setempat. Pelibatan ibu-ibu PKK dalam kegiatan ini sejalan dengan program kerja PKK dalam memberdayakan ibu-ibu PKK sebagai pelopor yang berpengaruh terutama bagi bapak-bapak dan anak-anak serta anggota keluarga lainnya,“papar Tri Rini, Senin (8/11).
Kegiatan PKM diawali dengan paparan mengenai Hidup Bersih dan Sehat untuk Pencegahan Penyakit Zoonotik dengan narasumber drh. Dyah Ayu Widiasih, Ph.D dari OHCC UGM. Pada kesempatan tersebut disampaikan berbagai macam penyakit yang ditularkan dari hewan yang ada di sekitar kita seperti hewan peliharaan (burung, anjing dan kucing), hewan ternak (unggas, kambing, dan sapi) serta hewan liar seperti tikus.
“Kalau kita mengetahui penyakitnya dan bagaimana cara penularannya maka kita bisa mencegah tertular dan terjangkit penyakit-penyakit zoonotik tersebut” ungkap Dyah.
drh. Reza Pratama Putra dalam kesempatan itu mengajak peserta PKM secara langsung mengenali berbagai macam daging yang tidak sehat untuk dikonsumsi. Ibu-ibu diajak secara langsung mengenali daging tiren, daging glonggong dan produk olahan daging/ikan yang mengandung pengawet berbahaya seperti borax dan formalin.
Sementara Dr. Tri Rini Nuringtyas, M.Sc., memaparkan pentingnya 3R (Reuse, Reduce and Recycle) dalam kehidupan sehari hari. Konsep 3R ini sebaiknya diterapkan pada aktivitas sehari hari, misalnya menggunakan kembali botol plastik atau kaleng bekas untuk menanam tanaman hias atau TOGA (tanaman obat keluarga).
“Perilaku yang sangat sederhana seperti membawa tas belanja dari rumah ketika berbelanja di pasar, menggunakan daun untuk membungkus makanan akan sangat berarti dalam mengurangi sampah plastik,” imbuh Tri Rini.
Dari sisi praktisi dihadirkan pula perwakilan dari Bank Sampah PUALAM yang berbagi pengalaman dalam menginisiasi bank sampah di daerah kota yaitu kecamatan Keraton, Yogyakarta.
Kegiatan ini mendapatkan respons positif dari masyarakat.
“Kami sebagai warga masyarakat sangat terkesan dengan pelatihan pengelolaan sampah hari ini dan tidak sabar ingin segera mempraktikkan ulang menganyam bungkus saset kopi serta memanfaatkan jelantah di rumah untuk membuat lilin cantik,“ tutur Wiji selaku ketua PKK RW 11.
Penulis: Satria
Foto: Nuning