YOGYAKARTA-Konservatisma akuntansi, pengungkapan sukarela, dan tahapan siklus hidup mempengaruhi relevansi nilai dan perbedaan relevansi nilai informasi akuntansi/nonakuntansi. Ketika manajer perusahaan yang dinilai rendah oleh investor meluaskan pengungkapan sukarela untuk mengoreksi penilaian pasar yang rendah, maka penilaian pasar terhadap pengungkapan sukarela lebih besar untuk perusahaan yang dipersepsikan mengikuti praktik akuntansi konservatif dibandingkan dengan perusahaan yang menggunakan prosedur akuntansi agersif.
Hal tersebut dikemukakan oleh Lodovicus Lasdi, S.E., M.M., dalam ujian doktor di Ruang Audio Visual Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB), Jumat (17/6). Lodovicus dalam ujian doktornya mengangkat judul disertasi ‘Pengaruh Konservatisma Akuntansi, Pengungkapan Sukarela, dan Tahapan Siklus Hidup Perusahaan pada Penilaian Ekuitas Perusahaan’.
Dalam penelitian Lodovicus ditemukan bahwa pasar mengevaluasi informasi akuntansi secara berbeda untuk perusahaan pada tahapan siklus hidup yang berbeda dan konservatisma akuntansi mempengaruhi hubungan antara tahapan siklus hidup dan penilaian perusahaan. “Tapi, karena terbatasnya jumlah sampel penelitian, terutama untuk perusahaan dengan pengungkapan sukarela, maka penelitian tidak dapat mengeksplorasi lebih jauh jenis dan tingkat pengungkapan sukarela perusahaan. Akibatnya, variabilitas data rendah sehingga pengaruh pengungkapan sukarela dan konservatisma akuntansi menjadi lemah pada beberapa pengujian,” kata Lodovicus di hadapan tim penguji.
Faktor lainnya ialah proksi reaksi pasar terhadap perbedaan relevansi nilai aliran kas dan akrual operasi. Dalam penelitian Lodovicus juga terlihat bahwa reaksi pasar diproksikan dengan return saham pada periode tiga bulan setelah pengungkapan laporan tahunan. Banyaknya saham yang tidak aktif diperdagangkan dan keakuratan tanggal publikasi laporan tahunan menurutnya menyebabkan sulitnya mengidentifikasi secara tepat reaksi pasar terhadap publikasi laporan tahunan itu. “Akan sulit mengidentifikasi reaksi pasar terhadap publikasi laporan tahunan jika masih banyak saham yang tidak aktif diperdagangkan,” kata staf pengajar Jurusan Akuntansi Unika Widya Mandala Surabaya ini.
Sementara itu, terkait dengan topik pengungkapan sukarela dapat dilakukan secara lebih baik ketika variabilitas data pengungkapan sukarela lebih beragam. Penelitian akan lebih robust jika jenis pengungkapan sukarela tidak hanya berdasarkan laporan tahunan saja dan tingkat pengungkapan sukarelanya lebih beragam. “Dengan hasil tersebut, diharapkan penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengidentifikasi secara tepat publikasi laporan tahunan atau pengungkapan sukarela lainnya, maka penelitian akan lebih robust karena return saham yang digunakan menunjukkan reaksi pasar sesungguhnya terhadap publikasi pengungkapan sukarela itu,” ujar pria kelahiran Surabaya, 13 September 1972 itu.
Lodovicus yakin disertasinya secara praktik, khususnya bagi investor, kreditor, dan stakeholders lainnya, konservatisma akuntansi dapat digunakan sebagai indikator kredibilitas pengungkapan sukarela. Dampak krisis keuangan global adalah stakeholders semakin menuntut perusahaan untuk semakin transparan. Hal ini berarti perusahaan harus semakin banyak mengungkapkan informasi kepada publik. “Pengungkapan informasi yang sifatnya sukarela tidak mempunyai mekanisma pengauditan. Di sinilah peran konservatisma akuntansi dalam menunjang kredibilitas pengungkapan informasi perusahaan. Pemilihan metode akuntansi yang konservatif menunjukkan bahwa perusahaan juga akan mengungkapkan informasi lainnya secara konservatif juga,” jelas Lodovicus.
Selain itu, pada implikasi kebijakan, hasil penelitian ini memberikan bukti adanya pengaruh konservatisma akuntansi terhadap penilaian ekuitas perusahaan. Temuan tersebut nantinya dapat digunakan oleh penyusun standar dan regulator sebagai bahan pertimbangan dalam menetapkan standar dan aturan yang diusulkan untuk membatasi atau menghilangkan pilihan konservatisma.
Usai mempertahankan disertasinya, Lodovicus dinyatakan lulus dengan predikat sangat memuaskan. Hadir sebagai tim penguji, Prof. Dr. Zaki Baridwan, M.Sc., Prof. Dr. Suwardjono, M.Sc., Dr. Sony Warsono, M.A.F.I.S., Prof. Dr. Slamet Sugiri, M.B.A., Prof. Dr. Indra Wijaya Kusuma, M.B.A., Dr. Eko Widodo, M.Si., Dr. Gudono, M.B.A., dan Dr. Mahfud Sholihin, M.Acc. (Humas UGM/Satria AN)