Mantan Presiden RI, Prof. Dr. Ing. B.J. Habibie, mengatakan teknologi memegang peranan penting untuk meningkatkan daya saing bangsa. Teknologi menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang unggul dibandingkan dengan bangsa lain. “Teknologi tepat guna mampu meningkatkan nilai sesuatu atau konsep tertentu yang tidak bernilai menjadi sesuatu yang bermanfaat. Nilai itu hadir dari pemikiran seseorang,” ujarnya dalam Presidential Lecture, Membangun Daya Saing, Tantangan Pilihan dan Kebijakan. Acara dilaksanakan di Grha Sabha Pramana UGM, Kamis (26/5).
Menurut Habibie, teknologi merupakan rangkuman penerapan ilmu pengetahuan. Dengan merangkum ilmu-ilmu dasar menjadikan suatu produk memiliki nilai tambah dari sesuatu yang tidak berdaya guna sebelumnya. Sementara itu, penggunaan teknologi tepat guna terbukti mampu meningkatkan persentase perkembangan industri di Indonesia.
Habibie mencontohkan sektor industri pengolahan pada kurun 2008 sampai 2010 tercatat mengalami peningkatan sampai dengan 8 persen. “Bangsa membutuhkan teknologi karena daya saing bangsa itu dinilai dari karya cipta dan bukan omongan saja. Peningkatan itu juga terjadi pada industri konstruksi yang mencapai 43 persen. Ini terjadi karena pembangunan atau konstruksi besar-besaran memunculkan mall, rumah mewah,” kata mantan Menteri Riset dan Teknologi dalam Kabinet Pembangunan era Orde Baru ini.
Hanya saja, masyarakat Indonesia belum semua memanfaatkan teknologi dan kalaupun tinggi pemanfaatan teknologi, hal itu bersifat konsumtif. “Pengguna internet kita saja angkanya masih sangat jauh dibandingkan bangsa lain, yakni rata-rata hanya 23,9 persen atau hanya sepertiga angka penggunaan internet di dunia. Hal yang perlu kita lakukan saat ini adalah meningkatkan inovasi dan pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan produktivitas,” imbuhnya.
Direktur Sekolah Pascasarjana UGM, Prof. Dr. Hartono, mengatakan kegiatan Presidential Lecture ini digelar dalam rangkaian Dies ke-30 Sekolah Pascasarjana UGM dan Dies ke-62 UGM. Meski telah berusia enam puluh tahun lebih, UGM tetap membutuhkan panutan dan pemantauan perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. “Selain itu, karena UGM telah mencanangkan diri sebagai universitas riset berkelas internasional,” tuturnya. (Humas UGM/ Agung)