Seiring Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Level 3 di wilayah DIY yang berlaku 5-18 Oktober 2021, selter-selter Covid-19 di UGM tidak berpenghuni. Kondisi ini patut disyukuri dan memperlihatkan bahwa kondisi covid terkendali.
“Alhamdulilah, kita patut bersyukur pada Allah SWT, kondisi bisa terkendali dan kita bisa lihat tidak ada yang sakit covid di sekitar kampus UGM. Selter Asrama Baciro kosong, Rumah Sakit khusus Covid di UC UGM sudah ditutup, selter yang di PIAT UGM dan lain-lain juga terpantau kosong,” ujar Dr. dr. Rustamaji, M.Kes, Ketua Satgas Covid-19 UGM, Kamis (7/10).
Ia menuturkan untuk selter yang dimiliki UGM sebenarnya hanya satu yaitu selter yang berada di Baciro di bawah Satgas Covid UGM. Sedang lainnya, seperti seperti Rumah Sakit khusus Covid di UC UGM dan Wisma Kagama berada di bawah Rumah Sakit Akademik. Selter lainnya di bawah RS Sardjito dan Pemerintah Kabupaten Sleman yaitu selter PIAT UGM.
“Ada lagi selter yang difungsikan oleh Pemerintah Daerah Klaten yang berada di Museum Geologi. Lalu, ada lagi satu selter yang hingga kini belum difungsikan yaitu selter yang berada di Karanggayam,” katanya.
Dengan penurunan level PPKM ini, kata Rustamadji, patut disyukuri karena beberapa relawan Satgas Covid-19 UGM bisa kembali ke barak dan kini bersiap turut menyiapkan rencana pelaksanaan Pertemuan Tatap Muka (PTM) Terkendali di UGM. Nantinya, Satgas Covid-19 UGM bersiap menyambut kedatangan para mahasiswa dengan turut menyiapkan pembelajaran luring.
Meskipun soal tawaran PTM Terkendali ini dikembalikan ke masing-masing orang tua dan mahasiswa. Para orang tua dan mahasiswa bisa menentukan pilihan mau pembelajaran secara luring atau daring.
“Atau malah kombinasi keduanya, karenanya kita menyiapkan berbagai prasyarat untuk pelaksanaannya. Karena PPKM kita saat ini level 3, artinya ruang-ruang kuliah yang diperbolehkan masih 25 persen, karenanya harus disiapkan betul sarana prasarannya baik oleh fakultas, DPP dan pihak-pihak lainnya,” terangnya.
Rustamadji menambahkan Satgas Covid-19 UGM bersama Direktorat Kemahasiswaan nantinya juga turut membantu untuk pelaksanaan ekstra kurikuler. Menurutnya, ekstra kurikuler ini harus dijalankan seiring pemberlakuan PTM Terkendali nantinya mengingat mahasiswa akan memiliki waktu luang sangat banyak.
“Ini dengan pertimbangan kuliah belum bisa full maka untuk menjaga luang waktu yang banyak agar tidak dipergunakan kemana-mana dan mengurangi risiko UGM menyiapkan kegiatan ekstra,” paparnya.
Rustamadji tidak menampik kemungkinan kehidupan kampus akan sedikit lebih ramai dengan dimulainya perkuliahan tatap muka nantinya. Karena itu, ia berharap semua pihak tetap menerapkan prokes ketat nantinya mengingat varian-varian baru tetap muncul.
Meskipun dengan dengan PPKM dan vaksinasi semua bisa dikendalikan, tetapi pelaksanaan prokes untuk mengantisipasi varian-varian baru harus tetap ketat.
Jika tidak ditaati, sebutnya, maka semua akan kembali mengalami kesulitan. Terutama nanti saat pengaturan di jam-jam istirahat, seperti aktivitas makan dan beribadah yang dinilai paling rawan karena akan bertemu orang dan cenderung akan berjubel.
“Apalagi untuk makan khan harus buka masker dan seterusnya. Juga untuk kegiatan-kegiatan yang sifatnya ekstra kurikuler, saya khawatirkan banyak kecenderungan nanti anak-anak muda tidak ketat prokes. Karenanya mohon sekali untuk tetap menjalankan prokes,” pintanya.
Ia menuturkan kondisi saat ini sesungguhnya belum aman sehingga di saat PTM Terkendali nanti Satgas Covid-19 UGM akan melakukan reevaluasi. Dengan jumlah yang sangat terbatas tidak akan mungkin Satgas Covid-19 UGM melakukan pendampingan di setiap kelas tatap muka.
“PTM Terkendali ini kan tidak semata-mata menjadi tanggung jawab Satgas Covid UGM, tetapi menjadi tanggung jawab bersama Direktorat Aset, PK4L, DPP, HPU, fakultas dan lain-lain. Karenanya untuk pengawasan jalannya PTM Terkendali dilakukan oleh masing-masing fakultas. Kita paling hanya akan melakukan uji petik dengan cara keliling untuk memantau jalannya PTM Terkendali,” tandasnya.
Penulis : Agung Nugroho
Foto: Kompas Regional