Komisi IX DPR RI turut mengawal pelaksanaan program “Si Wolly Nyaman: Wolbachia Nyamuk Aman Cegah DBD” di Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Hal ini dibuktikan dengan diadakannya kunjungan kerja dari tim IX DPR RI ke Kabupaten Sleman pada Jumat, (9/9). Program Si Wolly Nyaman sendiri merupakan sebuah program yang mengimplementasikan inovasi teknologi Wolbachia hasil penelitian pakar UGM
“Melalui kunjungan kerja yang dilakukan itu diharapkan kami dapat merumuskan langkah-langkah strategi untuk memastikan semua intervensi yang ada bisa berjalan bersama secara bersamaan, dan menjadi pertimbangan perluasan implementasi teknologi Wolbachia,” tutur Ketua Tim Kunjungan sekaligus Wakil Komisi IX DPR RI, Ansori Siregar.
Sebelumnya, implementasi program Si Wolly Nyaman tersebut sempat terhenti karena adanya pemberlakukan PPKM Darurat sebagai respons untuk menghadapi pandemi Covid-19. Saat ini, progam untuk mencegah terjadinya DBD (Demam Berdarah Dengue) tersebut diinformasikan sudah dioperasikan kembali.
Program Si Wolly Nyaman lebih kurang adalah meletakkan ember berisi telur nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia di rumah-rumah warga yang telah bersedia menjadi OTA (Orang Tua Asuh) nyamuk dan di fasilitas publik. Setelah dilakukan pembaruan atau pergantian telur nyamuk setiap 2 minggu sekali selama periode 6 bulan, nyamuk nyamuk ber-Wolbachia diharapkan sudah menetap di area pelepasan, dan mempengaruhi populasi nyamuk Aedes aegypti disana.
Nyamuk ber-Wolbachia diyakini akan dapat memberikan proteksi kepada manusia dari ancaman DBD. Bakteri Wolbachia yang terdapat dalam tubuh nyamuk tersebut diketahui mampu menghambat replikasi (kemampuan virus untuk membelah diri) virus dengue. Bakteri Wolbachia pun juga dapat menyebabkan jumlah virus dengue dalam nyamuk yang beredar di masyarakat menjadi sedikit.
Ketua tim peneliti inovasi teknologi Wolbachia sekaligus guru besar UGM, Prof. Adi Utarini, mengungkapkan penelitian telah membuktikan bahwa Wolbachia efektif menurunkan Dengue sebesar 77% dan penurunan kasus dengue yang dirawat di rumah sakit sebenar 86%.
“Penemuan teknologi Wolbachia ini menjadi titik terang dalam upaya nasional melawan dengue. Kami berharap teknologi Wolbachia dapat diimplementasikan di daerah endemik DBD lainnya, dan mengantisipasi upaya penanggulangan demam berdarah,” ungkap Prof. Prof. Adi Utarini.
Penulis: Aji