Zero TB Yogyakarta melakukan skrining TBC dengan mobil rontgen di berbagai lokasi pemukiman masyarakat. Hal ini sebagai langkah aktif untuk menemukan kasus TBC sehingga dapat segera diobati.
“Pasiennya ditemukan lalu diobati sampai sembuh, sedangkan yang tidak sakit pencegahan, antara lain dengan pemberian terapi TBC (TPT),” papar Direktur Zero TB Yogyakarta, dr. Rina Triasih.
Zero TB Yogyakarta merupakan kolaborasi antara FK-KMK UGM, Pemerintah Provinsi DIY, Pemerintah Kota Yogyakarta, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, dan Burnet Institute Melbourne Australia.
Dalam rangka membantu percepatan penanggulangan TBC, Zero TB Yogyakarta melakukan kegiatan-kegiatan dengan menggunakan pendekatan “temukan, obati, dan cegah”.
Pada tahun 2020, diperkirakan terdapat 9.074 kasus TBC di Daerah Istimewa Yogyakarta, namun baru 2.812 kasus diantaranya yang berhasil dideteksi. Karenanya, penemuan kasus secara aktif menjadi hal yang penting untuk dilakukan.
Mobil rontgen Zero TB Yogyakarta berkeliling ke lokasi pemukiman untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, dan mengundang warga untuk memeriksa diri secara gratis.
Skrining gejala dan pemeriksaan rontgen dada dilakukan di tempat, dan hasil rontgen akan jadi dalam waktu kurang dari 5 menit. Mereka yang diduga TBC berdasarkan gejala batuk lama atau adanya kelainan pada foto rontgen dada akan diambil dahaknya untuk diperiksa menggunakan tes cepat molekuler (TCM).
Rina menjelaskan bahwa kegiatan Zero TB Yogyakarta dimulai pada awal tahun 2020 secara bertahap.
“Pada tahun pertama kami hanya melakukan di 2 kecamatan, yang dilakukan sebagai piloting untuk mencari model penerapan kegiatan yang layak dan cost-effective . Pada tahun kedua ini kegiatan diperluas ke seluruh kecamatan di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Kulon Progo, yang waspada pada masyarakat berisiko tinggi,” terangnya.
Ia menambahkan, tujuan jangka panjang Zero TB adalah mengembangkan kegiatan ini ke provinsi lain untuk dapat membantu mewujudkan Indonesia bebas TBC pada 2030.
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, meninjau kegiatan pemeriksaan TBC di Ruang Terbuka Hijau Publik (RTHP) RW 17 Kelurahan Brontokusuman, Kota Yogyakarta, Jumat (3/9) lalu.
Ia mengapresiasi kegiatan Zero TB dengan pelayanan dan inovasi berkualitas dari kegitan ini.
“Ini suatu inovasi yang patut diapresasi,” kata Muhadjir.
Dari penyaringan yang sudah dilakukan di 13 puskesmas di Kota Yogyakarta dan Kulon Progo secara bergilir sejak April 2021, tim Zero TB Yogyakarta telah menemukan tambahan 66 kasus baru TBC.
Pada kunjungannya Muhadjir menyempatkan diri untuk melakukan pemeriksaan rontgen dada di mobil rontgen dan mendapat penjelasan secara langsung dari dokter terkait hasil rontgen terdekat.
Ia akan mengkaji lebih lanjut inovasi yang dilakukan oleh Zero TB Yogyakarta. Tidak menutup kemungkinan, inovasi tersebut dapat diterapkan di wilayah lain, tentunya dengan upaya menekan biaya-biaya yang tidak diperlukan.
Penulis: Gloria