Penderita diabetes perlu memodifikasi gaya hidup termasuk makanan yang dikonsumsinya. Hal ini disampaikan oleh Lastdes Cristiany Friday, S.Gz, MPH (Departemen Biostatistik, Epidemiologi, dan Kesehatan Populasi FKKMK UGM) melalui Radio Indonesia Sehat/ Raisa Radio UGM pada Kamis, (3/9).
Lastdes menyampaikan bahwa penderita diabetes mengalami gangguan dimana rilis dari insulinnya terganggu sehingga gula darahnya cepat naik dan tidak stabil. Oleh karena itu, agar gula darahnya stabil, kuncinya terdapat pada gula darah dengan mengonsumsi makanan dengan indeks glikemik rendah. Namun, kita harus memperhatikan kebutuhan kalori terlebih dahulu.
“Secara prinsip gizi, kebutuhan kalori adalah hal yang perlu kita perhatikan terlebih dahulu. Penyumbang utama kalori dalam gizi adalah karbohidrat, yaitu 60% dari total keseluruhan kalori adalah karbohidrat, sisanya 25% lemak, 15-20% dari protein. Kebutuhan kalori tergantung dari berat badan, tinggi badan, jelas kelamin, usia,” ujarnya.
Selanjutnya Lastdes menyampaikan bahwa setelah memperhatikan kebutuhan kalori, barulah kemudian disusun pengaturan makanannya, dengan memperhatikan indeks glikemik. Indeks glikemik ditentukan oleh kandungan karbohidrat dan kandungan seratnya.
“Kalau misal seratnya banyak, serat itu karbohidrat juga tapi yang kompleks, tentunya indeks glikemiknya akan lebih rendah. Contoh, dibandingkan dengan beras, maka pilihlah jagung, tapi jagung pun dibagi menjadi 2 jenis, maka pilihlah jagung, bukan jagung manis. Dibanding beras putih, pilihlah nasi yang berwarna, misalnya nasi coklat, nasi merah, dan nasi hitam,” jelasnya.
Selain itu, makanan yang mengandung indeks glikemik rendah dan aman dikonsumsi penderita diabetes menurut Lastdes adalah mangga, jeruk, wortel, apel, anggur dan sebagainya.
“Makanan dengan indeks glikemiks tinggi bukannya tidak boleh dikonsumsi, tapi harus diperhatikan. Misalnya adalah pisang, setelah makan jangan langsung makan pisang, karena itu bahaya,” ucapnya.
Untuk cara memasak makanan bagi penderita diabetes, Lastdes memberikan beberapa tips agar sehat dan enak. Pertama adalah dengan merebus bahan makanan begitu saja. Contohnya adalah membuat sayur sop dan arsik ikan (makanan khas Sumatera Utara). Kedua adalah dengan di grill atau di bakar.
“Syukurnya kita tinggal di Indonesia yang kaya sekali dengan kuliner lokal. Jadi, makanan kita beragam, tinggal direbus dan ditambah bumbu pelengkap. Di grill atau dibakar seperti ikan pepes, yang tidak dikasih minyak atau misal pake sambal terasi. Contoh makanan sehat lain adalah lotek dan gado-gado,” jelasnya.
Terakhir, Lastdes menjelaskan mengenai pedoman makan untuk penderita diabetes. Sederhananya menggunakan piring.
“Setengah lingkaran sayur, setengah lingkarnya dibagi untuk lauk hewani atau nabati, protein, dan karbo. Jadi, komponen sayur akan lebih banyak. Kalau di gizi ada sayuran tipe AB. Sayur tipe A adalah sayuran saking dikitnya, itu zero kalori. Contohnya adalah bayam, sawi putih, sawi hijau, kangkong, dengan catatan konsumsinya direbus, bukan disantan. Sayuran yang mengandung kalori adalah tipe B seperti daun singkong, sayur nangka, daun papaya dan melinjo,” jelasnya.
Penulis: Desy