Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Tekonologi (Kemendikbudristek) menyatakan sekolah-sekolah yang berada di wilayah PPKM level 1-3 diizinkan membuka pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas mulai Senin (30/8).
Epidemiolog UGM, dr. Bayu Satria Wiratama, M.P.H., menyebutkan pembelajaran tatap muka harus dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Menurutnya, pembelajaran tatap muka di level manapun tetap harus memperhatikan protokol karena upaya testing, tracing, dan treatment (3T) di seluruh wilayah tanah air belum berjalan dengan baik meski sudah ada peningkatan dibanding sebelum PPKM.
“Semua level PPKM kalau pembelajaran tatap muka harus disiplin dengan protokol dan melaksanakan uji coba dulu kemudian dievaluasi oleh semua pihak termasuk pihak kesehatan,”tuturnya.
Disamping disiplin menjalankan protokol kesehatan saat pembelajaran tatap muka, Bayu mengatakan sistem tanggap dan pengawasan Covid-19 di sekolah harus berjalan dengan baik. Dengan begitu bisa cepat mendeteksi siswa yang diduga terkena Covid-19. Selain itu, juga ditunjang dengan pengawasan terkait kedisplinan 5M dari semua warga sekolah termasuk staf non guru dan orang tua.
“Kemudian ditunjang dengan memastikan sebagian besar warga sekolah yang terlibat pembelajaran tatap muka sudah divaksin,” tambahnya.
Lalu, bagi siswa yang menjalani pembelajaran tatap muka diharapkan sudah mendapatkan vaksin Covid-19. Siswa juga dihimbau mematuhi atau displin menjalankan 5M baik saat di sekolah maupun di luar sekolah.
“Tidak boleh ada siswa yang hanya disiplin di dalam sekolah tapi di luar sekolah kendor 5M-nya karena siswa seperti itu berisiko tinggi menjadi sumber penularan. Harapannya semua warga sekolah ,”terangnya.
Demikian halnya untuk warga sekolah lainnya juga diharapkan dapat disiplin protokol kesehatan di sekolah dan luar sekolah. Upaya tersebut diharapkan dapat mencegah penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah.
Penulis: Ika
Foto: Antaranews.com
Foto: Antaranews.com