Direktur Utama Bank Syariah Indonesia (BSI), Hery Gunardi, bersama dengan Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG (K), Ph.D., meresmikan pembukaan kantor cabang pembantu (KCP) BSI Yogyakarta UGM di jalan Bulaksumur, Sagan, Catur Tunggal, Depok, Sleman, Jumat (20/1). Peresmian ditandai penandatanganan prasasti dan pengguntingan pita. Selain pembukaan kantor KCP, juga diresmikan penggunaan laboratorium UMKM dan Akademi kewirausahaan bagi mahasiswa UGM.
Hery Gunardi menyampaikan apresiasi kepada pihak UGM yang menyediakan tempat untuk dijadikan sebagai kantor cabang pembantu BSI Yogyakarta. “Kami mengucapkan beribu terima kasih pada civitas akademika, apalagi ada ruang pengembangan entrepreneur dan UMKM center di sini,” katanya.
Menurut Hery, antara UGM dan BSI memiliki kesamaan dalam mendidik SDM unggul. Bila BSI bertugas mencetak bankir yang hebat dan bisa mendampingi nasabah untuk mengembangkan usahanya maka UGM menurutnya bertugas mendidik calon pemimpin.
“Antara bankir dan pendidik itu ada kesamaan. Seorang dosen itu akan bangga kalau muridnya lebih hebat dari gurunya. Tugas kita sebagai guru meyakinkan bahwa anak murid lebih hebat dan lebih pintar suatu hari. Begitu pun dengan bankir bagaimana mengelola dan mendampingi nasabah dari kecil, menengah ke komersial akhirnya menjadi konglomerat. Bankir tidak bisa kaya karena hidup dari gaji dan bonus, tapi nasabah bisa kaya dan bisa jadi konglomerat. Jadi, dosen dan bankir itu tidak boleh ngiri, jika anak didik atau nasabahnya lebih hebat atau lebih kaya,” terangnya.
Meski BSI masih berusia kurang dari dua tahun dari hasil merger dari beberapa Bank BUMN Syariah, ia optimis bahwa bank BSI akan maju dan terus berkembang. “BSI saat ini menempati rangking ketujuh dari sisi aset dari 120 bank komersial di Indonesia dan dari sisi pembiayaan kita ada di rangking enam,” katanya.
Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG (K), Ph.D., mengucapkan selamat atas dibukanya kantor cabang pembantu di wilayah kampus UGM. Rektor juga menyampaikan apresiasi dibukanya laboratorium kewirausahaan bagi civitas akademika UGM dan pusat pengembangan UMKM di DIY. “Terima kasih BSI sudah membuka sarana belajar dengan adanya laboratorium UMKM dan lab kewirausahaan sebagai tempat proses belajar bersama mitra industri dan korporat,” katanya.
Rektor juga berharap BSI terus memberikan pengembangan kompetensi mahasiswa dalam bentuk pendampingan dan pelatihan bidang kewirausahaan. “Komunitas kewirausahaan mahasiswa butuh pendampingan dan pelatihan dari praktisi agar bisa lebih siap lagi saat mereka sudah lulus,” jelasnya.
Rektor mengutip laporan dari Dirjen Dikti Kemendikbud Ristek yaitu program Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang sudah berjalan selama ini telah mampu memperpendek masa tunggu lulusan perguruan tinggi dalam mendapatkan pekerjaan karena berkesempatan mendapat pengalaman magang di berbagai perusahaan. “Sebelumnya untuk bekerja masa tunggunya sampai enam bulan, sekarang hanya dua bulan. Saya kira ini mempercepat perekrutan tenaga kerja potensial dan daya tarik untuk merekrut talenta unggul,” katanya.
Di sela-sela peresmian kantor cabang BSI tersebut juga dilaksanakan penyerahan beasiswa scholarship BSI kepada UGM sebesar Rp486 juta yang diserahkan secara simbolis kepada dua orang mahasiswa berprestasi. Lalu, dilanjutkan dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara BSI dengan Sekolah Vokasi UGM dalam program merdeka belajar.
Penulis : Gusti Grehenson
Foto : Firsto