Sebanyak 646 pegawai di lingkungan Universitas Gadjah Mada menerima penghargaan kesetiaan dan purnabakti dari Rektor. Sebanyak 646 penerima penghargaan terdiri dari 232 dosen dan 414 tenaga kependidikan.
Penghargaan kesetiaan dan purnabakti diserahkan Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed.,Sp.OG(K)., Ph.D., dan Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia dan Keuangan, Prof. Dr. Supriyadi., M.Sc., di Balai Senat UGM, Selasa (17/1). Penerimaan kesetiaan dan purnabakti kali ini dilakukan hybrid dengan beberapa perwakilan menerima secara langsung dan sebagian lainnya secara online.
Direktur Sumber Daya Manusia, Suadi, S.Pi., M.Agr.Sc., Ph.D., dalam laporannya menyampaikan sebanyak 646 penerima penghargaan kesetiaan 15, 25 dan 35 tahun serta purnabakti terdiri dari penerima penghargaan purna bakti sebanyak 219, penghargaan kesetiaan 15 tahun 205 orang, penghargaan kesetiaan 25 tahun 118 orang dan penerima penghargaan kesetiaan 35 tahun 104 orang dari 24 unit yang ada di UGM.
“Kalau dihitung secara umur hampir separuh lebih umur bapak ibu yang telah purnabakti dihabiskan pengabdiannya di universitas ini. Prof. Subagus misalnya, sudah 46 tahun mengabdi di UGM. Ada banyak hal sudah bapak ibu alami tentunya, dan karya bapak ibu ini menjadi amal jariah serta kebaikan selamanya,” katanya.
Prof. Dr. Ir. Zaenal Bachruddin, M.Sc., IPU., ASEAN Eng mewakili penerima penghargaan menyampaikan rasa terima kasihnya kepada UGM yang telah mengapresiasi dengan memberikan penghargaan. Melalui penghargaan yang diterima ini diharapkan mampu meningkatkan motivasi pegawai yang bersangkutan, utamanya mereka yang masih memiliki kesempatan berkarya di UGM.
“Ada hubungan antara suatu penghargaan, suatu loyalitas, kesetiaan dengan prestasi yang diraih Universitas Gadjah Mada saat ini. Hakikat penghargaan adalah suatu bentuk penghargaan dari Universitas Gadjah Mada kepada kita. Setidaknya kita sudah memberikan perilaku yang baik, mempunyai keunggulan dan prestasi, sudah memberikan sumbangsih pada UGM dan yang paling penting berhasil melaksanakan tugas yang diberikan sesuai target yang diharapkan oleh UGM,” ungkapnya.
Harapan lain dari pemberian penghargaan ini, katanya, memacu pegawai lain untuk berusaha mendapatkan penghargaan yang sama atau mungkin lebih baik. Dengan penghargaan ini diharapkan pula mampu membangkitkan persaingan yang sportif, objektif dan positif, dan menjadikan iklim kondisi organisasi yang ada di UGM menjadi kondusif.
“Dengan penghargaan ini tentunya mampu menumbuhkan komitmen, loyalitas dan integritas bagi kita semuanya. Kita harus menghargai pimpinan UGM yang telah memberikan penghargaan kesetiaan atau loyalitas karena saya berpendapat loyalitas adalah suatu value, suatu karakter yang secara definisi dikatakan loyalitas sebagai tindakan menunjukkan dukungan atau kepatuhan kepada perusahaan atau institusi dimana kita bekerja,” ucapnya.
Sementara itu Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed.,Sp.OG(K)., Ph.D., menyatakan penghargaan purna bakti dan kesetiaan yang diberikan oleh UGM kepada dosen atau tenaga kependidikan baik yang PNS maupun non-PNS sebenarnya bentuk apresiasi yang sesungguhnya tidak sebanding dengan apa yang sudah didedikasikan para dosen dan tendik selama ini. Penghargaan yang diberikan merupakan sebuah apresiasi atas kerja keras yang telah diberikan dengan penuh kesetiaan, kejujuran, kecakapan dan kedisiplinan untuk mendukung kinerja Universitas Gadjah Mada.
“Pada tahun ini seperti dilaporkan ada sekitar 600 lebih dosen dan tenaga kependidikan yang menerima baik kesetiaan maupun purna bakti. Saya secara khusus mengucapkan terima kasih kepada bapak ibu penerima penghargaan purna bakti yang telah menuntaskan tanggung jawab di UGM dengan sangat baik. Tentu UGM masih memerlukan dukungan dari ibu dan bapak sekalian, meskipun secara administratif sudah purna, namun secara silaturahmi masih sebagai keluarga besar yang harus tetap terus dijalin bersama,” katanya.
Kepada para penerima kesetiaan 15, 25 dan 35 tahun, Rektor juga mengucapkan selamat atas penghargaan yang diterima. Penghargaan ini, menurutnya, bukan sebagai puncak capaian karier tetapi sebagai harapan untuk dapat meningkatkan peran dan keteladanan dalam memberikan kinerja terbaik untuk UGM di masa-masa akan datang.
“Semoga dengan penghargaan ini mampu meningkatkan semangat kita semuanya dan semangat untuk mencintai UGM sebagai ladang karya dan memberikan yang terbaik di bidang tridarma untuk Universitas Gadjah Mada. Karena kebanggaan keteladanan, semangat juang, dan motivasi menjadi motor penggerak kita semuanya untuk UGM mencapai visi misi bersama,” harapnya.
Penulis : Agung Nugroho
Foto : Firsto