Sebanyak 2.000 peserta mengikuti vaksinasi Covid-19 massal di Grha Sabha Pramana, Sabtu (24/7). Vaksinasi massal diselenggarakan atas kerja sama UGM dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan diikuti peserta dari kalangan mahasiswa UGM serta insan dan nasabah industri jasa keuangan.
“Ada dua ribu yang divaksin hari ini, termasuk di antaranya dari mahasiswa UGM,” ucap Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng. D.Eng., IPU, ASEAN Eng.
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, turut meninjau pelaksanaan vaksinasi hari ini. Ia mengapresiasi pelaksanaan vaksinasi massal yang dapat memperluas cakupan vaksinasi di DIY.
Vaksinasi, ungkapnya, merupakan salah satu langkah yang penting dilakukan untuk mengurangi korban meninggal akibat Covid-19.
“Tidak ada pilihan kecuali vaksinasi dipercepat,” ucapnya.
Ia menyampaikan bahwa saat ini banyak kasus kematian yang terjadi pada pasien yang melakukan isolasi mandiri yang tidak mendapat pemantauan atau penanganan yang cepat ketika kondisi memburuk. Dengan vaksinasi, keparahan pada orang yang terinfeksi Covid-19 dapat dicegah.
Ia juga mengapresiasi keberadaan selter yang dikelola oleh UGM. Di tengah keterbatasan kemampuan rumah sakit untuk menampung pasien, selter menjadi alternatif yang baik untuk memberikan penanganan bagi pasien terinfeksi Covid-19 bergejala ringan.
Dengan berada di selter, kondisi pasien dapat lebih terpantau sehingga respons terhadap perburukan kondisi juga lebih cepat dilakukan. Selain itu, hal ini juga dapat mengurangi kemungkinan penularan terhadap anggota keluarga yang tinggal serumah.
“Lebih baik di selter, karena risiko sangat berat ketika isolasi mandiri di rumah,” imbuhnya.
Melalui panggilan video, Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso, menyampaikan komitmen OJK untuk mendukung pencapaian target vaksinasi bagi masyarakat Indonesia, termasuk masyarakat di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Penyelenggaraan vaksinasi massal bersama dengan UGM dilakukan untuk mempercepat vaksinasi untuk mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok.
“Masyarakat punya kesempatan untuk lebih cepat divaksin, bisa mencapai herd immunity untuk Yogyakarta dan sekitarnya,” kata Wimboh.
Mahasiswa UGM yang mengikuti vaksinasi kali ini merupakan mahasiswa yang masuk dalam prioritas vaksinasi karena akan mengikuti aktivitas praktik di laboratorium atau fasilitas pembelajaran lainnya.
Sebelumnya Wakil Rektor UGM Bidang Sumber Daya Manusia dan Aset, Prof. Dr.Ir. Bambang Agus Kironoto, mengungkapkan bahwa dari pendataan yang dilakukan oleh Direktorat Kemahasiswaan, mahasiswa yang akan mengikuti aktivitas luring tercatat sekitar enam ribu mahasiswa.
Selain itu, kelompok lain yang akan segera menerima vaksinasi adalah mahasiswa asing. UGM sendiri tengah menyiapkan sekitar 12 ribu vaksin untuk mahasiswa, yang akan diberikan secara bertahap.
Penulis: Gloria
Fotografer: Firsto