Untuk  operasional lapangan, Posko UGM Peduli Bencana telah menerima bantuan dari  pelbagai pihak. Bantuan ini tentu saja bersifat segera untuk disalurkan. Tidak  saja datang dari masyarakat Fujian  di Jakarta, namun berbagai lembaga berempati seperti Yayasan Tanoto, Indo  Grosir, Unilever, Gramedia Group, Bakrie dan lain-lain.
      Bahkan semenjak  Minggu (28/5) Posko UGM Peduli Bencana banyak didatangi masyarakat yang  mengajukan bantuan. Sampai hari Jum’at (2/6) pagi, tercatat lebih kurang 300  kelompok masyarakat telah mendaftar untuk mendapatkan bantuan. Namun mengingat  persediaan bantuan (makanan, minuman, susu, tenda, obat) terbatas, maka dengan  terpaksa tidak semua permintaan bantuan bisa dipenuhi.
      Saat ini, tidak  kurang 50 tenda peleton dan 150 tenda keluarga telah disalurkan  Posko UGM Peduli Bencana. Selain itu, telah  disalurkan pula 10.000 sarung, 1000 pakaian, 2000 dos mie instant, serta  ratusan doos mineral, susu, biscuit, pembalut wanita, obat-obatan, tikar dan  lain-lain ke lokasi bencana gempa.
      Dari Posko UGM  Peduli Bencana di Trimulyo Bantul, setiap harinya
didistribusikan 7.400 nasi  bungkus untuk warga setempat. Program ini
berkelanjutan dengan dibukanya dapur  umum di empat lokasi desa rimulyo.
“tampaknya warga setempat sudah bergairah  untuk memasak sendiri secara
bergotong royong , sementara UGM akan menyediakan  tenda, genset, alat-alat masak dan bahan-bahan makanan. Dan untuk memperluas  pelayanan, UGM telah membuka posko di Sitimulyo, Piyunganâ€, ujar Drs. Suryo  Baskoro, MS Kepala HMK UGM
      Menurutnya,  selain program logistik, secara serentak UGM melaksanakan pula program layanan  medis. Tim medis ini diperkuat sejumlah dokter dan paramedis dari luar kota.  Setiap harinya ditangani berbagai kasus kesehatan, baik dengan cara stand by,  berkeliling, atau berdasarkan permintaan sebagian warga. “Tim medis UGM  melayani daerah Bantul, antara lain Bambanglipuro, Jetis, Wonokromo, Piyungan,  Kretek, Pleret, Sanden, Punggong, Jatimulyo, Sewon, Patalan dan Kasongan. Di  Sleman, lokasi berbah dan Kalasan. Untuk Gunungkidul di Patuk. Data sampai  Kamis 2 Juni telah dilayani kurang lebih 900 pasienâ€, lanjut Pak Suryo.
      Sejalan dengan  program medis, UGM melaksanakan pula program Pendampingan Psikologis. Program  ini kata Pak Suryo, telah dilaksnakan di bantul Kota, Pleret, Imogiri, Rumah Dinas Bupati, RS. P. Senopati, RS. Sardjito serta di Wedi Klaten. Selain mengerahkan 95 mahasiswa Psikologi dan 15 Dosen Psikologi,  UGM juga mengkoordinir program sejenis bagi 10 program studi Psikologi di DIY.  “Program Pendampingan Psikologis  ini diperlukan agar masyarakat tidak traumatisâ€, tandas dosen FIB UGM.
      Pak Suryo  menambahkan, sampai saat ini relawan UGM yang diterjunkan lebih kurang 400  orang, terdiri atas  mahasiswa, karyawan  dan dosen. “Disamping itu, telah diterjunkan pula 400 mahasiswa & dosen  Fakultas Teknik yang bertugas menginventarisasi kondisi infrastruktur di DIY.  Mulai 5 Juni yang akan datang relawan ini akan ditambah 1000 mahasiswa KKN  Peduli Bencana.
Mereka akan diterjunkan langsung ke lokasi-lokasi bencana  gempaâ€, tambah Pak Suryo.
      Untuk  meringankan beban derita korban gempa (27/5), Posko UGM Peduli Bencana terus  membuka bagi para donatur. Bantuan bisa diserahkan langsung ke Bulaksumur A-11  Yogyakarta 55281 atau telp. (0274) 6491234. Selain itu, bisa melalui rekening  “UGM Peduli Bencana DIY†di Bank Mandiri, nomor 137-000.000.6995 (Humas UGM).
 
                        