Pemilihan presiden Amerika Serikat pada tanggal 4 November 2008 mendatang menjadi salah satu peristiwa yang ditunggu-tunggu oleh jutaan warga Amerika dan juga penduduk dunia lainnya. Orang-orang ingin menjadi saksi dari peristiwa penting yang dianggap akan mempengaruhi suasana sosial politik dan budaya Amerika Serikat, juga Dunia.
Untuk itulah, pada Hari Jumat – Sabtu, 31 Oktober – 1 November 2008 bertempat di Perpustakaan Universitas Gadjah Mada, Kedutaan Besar Amerika Serikat Jakarta bekerjasama dengan American Corner Universitas Gadjah Mada dan ANOMALI, salah satu organisasi non-profit yang bergerak di bidang lingkungan yang berpusat di Malang, Jawa Timur berinisiatif untuk mengadakan lomba debat berbahasa Inggris bertajuk “US ELECTION†antar universitas sebagai salah satu bentuk untuk memperkenalkan U.S. Presidential Election kepada Indonesia dan mahasiswa pada khususnya.
“Dengan debat ini, kami ingin memberikan pengalaman kepada mahasiswa atas peristiwa pemilihan presiden di Amerika Serikat yang selama ini hanya dibicarakan secara teoritis dan disaksikan melalui media massa,†kata Nur Cahyati Wahyuni, selaku coordinator American Corner Perpustakaan Universitas Gadjah Mada, Jumat (31/10) di Kampus UGM.
Lebih lanjut diungkapkan oleh Cahyati, debat ini diselenggarakan secara serentak di 4 American Corner di Indonesia yaitu Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Institut Teknologi Bandung, dan Universitas Indonesia Jakarta. Sementara jumlah peserta yang ditargetkan adalah sebanyak 12 tim dari universitas-universitas di masing-masing kota dan setiap universitas maksimal mengirim 2 tim dengan 3 orang di setiap timnya.
Topik dan peserta sudah diumumkan 1 minggu sebelum pelaksanaan debat ini sehingga peserta dapat secara bebas berlatih dan mencari materi yang relevan dengan topik yang akan mereka perdebatkan.
“Hal-hal yang menjadi topik perdebatan adalah hal-hal seputar U.S. Presidential Election dan isu-isu populer yang diusung perwakilan dari kedua partai, yaitu Republikan dan Demokrat, seperti aborsi, tanggung jawab atas penggunaan senjata api, reformasi kebijakan perpajakan, dan lain-lain,†katanya.
Debat Bahasa Inggris di Yogyakarta, menurut Maria Aleida Panisales Farid selaku sukarelawan dari ANOMALI, diikuti oleh beberapa peserta yang berasal dari universitas yaitu Universitas Gadjah Mada, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Islam Indonesia, Universitas Kristen Atmajaya Yogyakarta, Universitas Negeri Yogyakarta, dan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran†Yogyakarta.
“Lomba debat berbahasa Inggris ini menggunakan Asian Parliamentary System yang familiar digunakan oleh komunitas debat di Indonesia. Khusus pada program ini, setiap tim akan menempati posisi sebagai Partai Republikan atau Demokrat,†tambahnya.
Peserta debat akan dibagi menjadi 2 tim, yaitu posisi tim positif (posisi tim yang mendukung tema) dan posisi tim negatif (tim yang menyanggah tema). Setiap orang dari tiap tim akan diberikan waktu 7 menit untuk mengutarakan argumen dan sanggahan secara bergantian antar pembicara dari masing-masing tim dengan pembicara pertama dari tim positif sebagai pembuka dan pembicara ketiga dari tim negatif sebagai penutup pidato subtansial.
Bagi Perpustakaan UGM sendiri, menurut Kepala Perpustakaan UGM, kata Drs Ida Fajar Priyanto MA sangat mendukung terselenggaranya acara debat Bahasa Inggris ini karena debat ini adalah salah satu cara Perpustakaan untuk mendekatkan buku dan informasi pada mahasiswa. (Humas UGM/Gusti Grehenson)