FISIPOL UGM bersama Center for Digital Society (CfDS) dan Forbil Institute melangsungkan seri Kuliah Kecerdasan Digital bagi 1.800 peserta didik.
Program ini diselenggarakan untuk mendukung kemajuan talenta digital di Indonesia dan diikuti oleh mahasiswa serta masyarakat umum yang memiliki ketertarikan untuk berkarya dan menciptakan inovasi di era disrupsi.
“FISIPOL, CfDS, dan Forbil Institute selaku penyelenggara akan terus berkomitmen untuk meningkatkan kemampuan literasi digital dan pola pikir berbasis data untuk seluruh masyarakat melalui pembelajaran seperti ini,” ucap Dekan FISIPOL UGM, Prof. Erwan Agus Purwanto, dalam penutupan program perdana Seri Kuliah KecerdasanDigital, Jumat (29/1).
Seri Kelas Kecerdasan Digital ini merupakan sebuah upaya berkelanjutan untuk membentuk pola pikir digital dan kemampuan praktis dalam menyelesaikan masalah. Oleh karenanya, penyelenggaraan program ini juga melibatkan perusahaan teknologi dari tingkat nasional maupun global. Sejumlah pihak yang dilibatkan dalam seri kuliah ini adalah Oracle, RedHat, Bukalapak, Cisco Networking Academy, Huawei, Progate Tonjoo, Dicoding, IYKRAm AINO, ICSF, dan ID Talent.
Erwan menambahkan, mata kuliah ini dirancang untuk memberikan pemahaman digital bagi para peserta kelas, terutama untuk mendorong kemampuan kritis dalam penyelesaian masalah sosial.
“Kami berharap peserta tidak hanya menguasai keterampilan baru untuk diri sendiri agar bisa mendapatkan pekerjaan, tapi dari kuliah ini akan muncul socio-enterpreneur, orang muda yang mempunyai kepedulian untuk menjadi problem solver,” paparnya.
Pada program perdana ini, Seri Kuliah Kecerdasan Digital didaulat sebagai progam percontohan dari Permata Sakti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI sehingga setiap mahasiswa dari berbagai universitas bisa mendapatkan nilai satuan kredit semester (SKS) dalam transkrip perkuliahan mereka.
Kuliah terbagi ke dalam dua kelas, yaitu kelas Kecerdasan Digital Dasar dan Kecerdasan Digital Lanjutan. Dalam sesi kuliah, peserta telah mempelajari berbagai tren dan inovasi teknologi serta pertimbangan etis demi kepentingan seluruh umat. Pembahasan dalam kelas di antaranya meliputi Cybersecurity for All, The Worldof Programming, Data Science for Social Goods, Cloud Computing, serta AI with a cause.
Kedua kelas tersebut terbuka bagi sivitas akademika UGM, mahasiswa dari perguruan tinggi lain di Indonesia, maupun masyarakat umum. Untuk menyejajarkan kemampuan peserta, metode pembelajaran dilaksanakan secara variatif antara lain melalui Student Mentoring, Ask-Me-Anything Series, Insightful Learning Resources, dan Studi Independen.
Treviliana Eka Putri, M.IntSec selaku dosen FISIPOL UGM dan perancang kurikulum seri perkuliahan ini mengharapkan agar peserta yang telah menuntaskan kelas bisa memanfaatkan kemampuan literasi digitalnya.
“Dengan kemampuan digital yang dimiliki, mahasiswa dapat memanfaatkan sebaik-baiknya sumber daya yang ada, terutama untuk kepentingan bersama berdasarkan bidang ilmu masing-masing mahasiswa,” ucapnya.
Penulis: Gloria