Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Tanjungpura sepakat menjalin kerja sama di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Naskah kerja sama bidang Tridharma Perguruan Tinggi ini ditandatangani oleh Rektor UGM, Prof. Ir. Sudjarwadi, M.Eng., Ph.D., dan Rektor Universitas Tanjungpura, Prof. Dr. H. Chairil Effendi, M.S., di Ruang Sidang Pimpinan UGM, Senin malam (21/6).
Dalam naskah kerja sama disebutkan Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tanjungpura sepakat untuk bertukar data dan informasi terkait dengan perjanjian ini. Keduanya akan saling membuka diri untuk kebutuhan data dan informasi guna mendukung pelaksanaan kerja sama. "Kami memang terus menggalang kerja sama, terutama untuk perguruan-perguruan tinggi dalam negeri. Terima kasih untuk pelaksanaan kerja sama ini. Semoga bisa memberikan manfaat bagi keduanya," ujar Chairil Effendi saat memberikan kata sambutan.
Ditambahkannya bahwa untuk mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki Universitas Tanjungpura, telah pula dijalin kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi lain. Salah satu yang dimaksud adalah pengembangan potensi sumber daya manusia staf pengajar. Upaya yang dilakukan selama ini, antara lain, dengan menyekolahkanย mereka ke beberapa perguruan tinggi di Indonesia. Untuk bidang ekonomi, Universitas Tanjungpura telah menjalin kerja sama dengan Universitas Airlangga. Sementara itu, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik bekerja sama dengan Universitas Padjajaran. Untuk ilmu pendidikan, kerja sama dijalin dengan UPI Bandung. Berikutnya, untuk bidang hukum, kemitraan telah disepakati dengan Universitas Diponegoro, sedangkan bidang kedokteran dengan Universitas Indonesia. "Sementara jalinan kerja sama dengan UGM sudah berjalan lama, terutama untuk program studi farmasi. Untuk kerja sama kali ini, jangkauan diperluas dengan menggandeng Fakultas Pertanian UGM," terang Chairil Effendi.
Rektor UGM, Prof. Ir. Sudjarwadi, M.Eng., Ph.D., memiliki harapan yang sama bahwa kerja sama yang telah lama dijalinย di antara keduanya perlu untuk diformalkan. Penyegaran kembali kerja sama ini diharapkan mampu menghasilkan format-format inovatif sehingga mempercepat kemajuan bersama. Dalam mengembangkan berbagai tugas yang ada, Universitas Tanjungpura memiliki kemiripan dengan perguruan tinggi lainnya. Dengan kerja sama ini, UGM semakin intensif melakukan berbagai kerja sama untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. "Sebagaimana UGM didirikan, ia diharapkan berperan untuk keadaban, kebahagiaan, dan kemanfaatan bagi masyarakat dan bangsa," tutur Sudjarwadi.
Menanggapi perpanjangan kerja sama ini, Dekan Fakultas Farmasi UGM, Prof. Dr. Marchaban, D.E.S.S., Apt., menjelaskan UGM sejak awal turut mendukung pembentukan Fakultas Farmasi di Universitas Tanjungpura. Pada saat awal berdiri fakultas tersebut, Fakultas Farmasi UGM berusaha membantu dengan software berupa kurikulum, silabus, dan lain-lain. "Itu berlangsung lima tahun yang lalu. Saat ini pun kita masih menerima mereka yang mau magang. Mereka yang ingin mendalami proses cara belajar mengajar dan praktikum," jelas Marchaban.
Menurut Marchaban, pada masa awal perkuliahan di Fakultas Farmasi, Universitas Tanjungpura, sebagian besar tenaga pengajar berasal dari universitas setempat karena saat itu telah berdiri Fakultas Biologi, Kimia, Fisika, dan Kedokteran. Kala itu, Fakultas Farmasi UGM hanya membantu yang diperlukan, terutama untuk spesifik bidang farmasi. "Memang ada staf sini yang mengajar di sana saat itu. Fakultas Farmasi Universitas Tanjungpura di tahun ini mungkin sudah meluluskan, namun belum untuk profesi apotekernya," katanya. (Humas UGM/ Agung)