Yogya (KU) – Universitas Gadjah Mada (UGM) membuka Gerai Pangan Sehat yang berlokasi di sebelah barat Gedung Pusat Antar Universitas (PAU). Peresmian dibukanya gerai ini secara simbolis ditandai dengan pembukaan selubung oleh Wakil Rektor Bidang Alumni dan Pengembangan Usaha (WR APU) UGM, Prof. Ir. Atyanto Dharoko, M.Phil., Ph.D., Kamis (20/5). Peresmian disaksikan oleh Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP) DIY, Ir. Asikin Chalifah, Dekan Fakultas Teknologi Pertanian UGM, Dr. Ir. Djagal Wiseso Marseno, M.Agr., dan Dr. Emi Harmayani, M.Sc., Ketua Pusat Studi Pangan dan Gizi (PSPG) UGM.
Ketua PSPG UGM, Dr. Emi Harmayani, M.Sc., mengatakan tujuan pendirian gerai pangan sehat adalah untuk memberikan sosialisasi dan mengedukasi masyarakat tentang pangan lokal yang diproses dengan baik, memiliki nilai gizi dan nilai fungsional serta bermartabat, yakni bahan baku diketahui asal-usulnya.
Emi menyebutkan pembukaan gerai ini melibatkan pelaku UMKM dan para petani di DIY yang selama ini menjadi mitra binaan PSPG UGM. “Kita kerja sama dengan UMKM, memberdayakan petani untuk memproduksi berbagai produk pangan lokal berselera global,” katanya.
Beberapa produk pangan yang disajikan di gerai pangan sehat, antara lain, aneka tepung lokal dari umbi-umbian, pisang, dan sukun, yang dapat diolah sebagai bahan alternatif pengganti tepung terigu. Selain itu, dipajang pula berbagai macam beras organik serta aneka minuman kesehatan rempah-rempah dan herbal. Di gerai ini tersedia aneka keripik, soun ganyong, telur asin bebek pangon sontoloyo, abon ikan tuna dan lele, dan emping melinjo dari garut.
WR APU UGM, Prof. Ir. Atyanto Dharoko, M.Phil., Ph.D., menyambut baik berdirinya gerai pangan sehat yang diinisiasi oleh PSPG UGM. Dalam sambutannya, WR APU mengatakan UGM akan terus melakukan pengembangan dan pengolahan pangan sehat yang aman serta bermartabat, terutama di kalangan mahasiswa dan masyarakat luas. “UGM akan gencar melakukan sosialisasi ke mahasiswa untuk mengkonsumsi makanan sehat bagi mahasiswa, apalagi kita secara rutin melaporkan kondisi kesehatan mahasiswa lewat Gama Medical Center (GMC),” katanya.
Kepala BKPP DIY, Asikin Chalifah, mengatakan dengan dibukanya gerai pangan sehat diharapkan mampu mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap beras. Menurutnya, dengan adanya potensi bahan pangan lokal akan mengurangi ketergantungan sebesar 1,5 persen kebutuhan beras. “Bisa menurunkan 1,5 persen saja kebutuhan beras, kita bisa berhemat dan menutupi kegiatan produksi padi dan mengantisipasi alih fungsi lahan,” jelasnya.
Asikin menyebutkan saat ini tingkat konsumsi beras di DIY sebesar 26.000 ton per bulan untuk memenuhi kebutuhan 3,5 juta penduduk. “Bila ada gerakan satu hari tidak mengkonsumsi beras, saya kira ini cukup efektif. Di Jepang, gerakan ini ternyata sukses menjadikan masyarakat lebih suka konsumsi ikan laut,” ujarnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)