Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Canberra dan Perhimpunan Pelajar Indonesia Australia (PPIA), menyelenggarakan seminar daring tentang aspek keberlanjutan dan energi untuk membahas persiapan Indonesia untuk menghadapi Revolusi Industri 4.0. Acara yang diadakan pada Kamis (24/9) lalu ini juga disertai bedah buku “Mewujudkan Indonesia 4.0 – Kumpulan Pemikiran Pelajar Indonesia di Australia”.
Selaku narasumber adalah Dr. Ahmad Agus Setiawan – Staf ahli energi Kantor Staf Presiden Republik Indonesia sekaligus asisten profesor di bidang Energi Terbarukan UGM. Ia menyampaikan paparan secara virtual melalui media zoom dari Yogyakarta terkait peluang dan tantangan energi Indonesia dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0.
Sementara itu, hadir sebagai pembicara utama Wakil Menteri Lingkungan Hidup (LHK) dan Kehutanan Republik Indonesia, Alue Dohong, SE, M.Sc, Ph.D. Ia menjelaskan bahwa pada akhirnya Indonesia sudah masuk ke era Revolusi Industri 4.0. LHK yang erat dengan pengelolaan SDA sebagai modal pembangunan.
“Dalam hal ini, inovasi menjadi salah satu senjata utama dalam mendukung keberlanjutan pengelolaan sumber daya alam terutama dalam era Rovolusi Industri 4.0,” ujarnya.
Selanjutnya acara dilanjutkan dengan sesi bedah buku yang disampaikan perwakilan penulis. Dalam kesempatan ini pemaparan diadakan oleh Welhelmus Poek, S.Pt., M.IntlDev dan Arriyadhul Qolbi, S.T., IPM, M. EngSys. Buku “Mewujudkan Indonesia 4.0” berisi bunga rampai pemikiran para cendekiawan muda Indonesia yang menuntut ilmu di berbagai universitas di Australia.
Buku ini terdiri dari 34 penulis dan 7 bab yang membahas; Ekonomi, Industri dan Investasi (I), Teknologi dan Inovasi (II), Sumber Daya dan Sosial (III), Hukum, Institusi dan Kebijakan (IV), Aspek Keberlanjutan dan Energi (V), Infrastruktur (VI) dan Kesehatan (VII). Secara fisik buku telah dipasarkan di tanah air melalui penerbit Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
“Kami mahasiswa yang saat ini sedang berkuliah di Australia selalu berusaha mengimplementasikan apa yang bisa kami pelajari untuk Indonesia. Buku dan sumbangan pikiran ini adalah salah satu langkah awal dari kami setelah mempersiapkannya selama satu tahun, dan harapannya bisa dilanjutkan dengan langkah-langkah lain untuk Indonesia,” ungkap Muhammad Nabil Satria Faradis,mahasiswa Magister di Universitas Melbourne, yang juga sebagai koordinator bidang energi dan terbarukan PPIA dan salah satu penulis buku.
Seminar ini adalah salah satu rangkaian webinar series setelah sebelumnya buku ini diluncurkan di Canberra, 3 September 2020 lalu dengan dihadiri Prof. Bambang Brodjonegoro, Ph.D, Menteri Riset dan Teknologi/Kepala BRIN, Duta Besar RI untuk Australia merangkap Vanuatu, Y. Kristiarto S. Legowo, serta Prof. Dorodjatun Kuntjoro-Jakti, Ph.D, Guru Besar FEB UI.
Penulis: Hakam
Foto: Bisnis.com